Apa itu sustainable fashion?.
Sustainable fashion adalah salah satu jenis gerakan fashion yang sekarang ini banyak digemari oleh anak-anak muda.
Gerakan ini semakin masif dilakukan ketika pandemi Covid-19 dan pra pandemi. Sustainable fashion sendiri adalah gerakan untuk dapat tampil elegan namun dengan memperhatikan dampaknya pada lingkungan sekitar.
Sustainable fashion ini sangat akrab dengan style fashion ala-ala vintage atau retro.
Vintage style adalah gaya berpakaian yang merujuk pada tren di era tertentu. Tepatnya pada mode tren era 20 sampai 60-an. Meskipun mirip, nyatanya vintage style dan retro style berbeda jauh. Retro style memiliki referensi tren mode era 70 sampai 90-an.
Perbedaan lainnya terdapat pada dominasi warna yang dimiliki di mana vintage style didominasi oleh warna-warna pudar, sedangkan retro lebih bebas dan gemerlap. Lebih tepatnya, retro mengacu pada gaya bintang-bintang besar pada zamannya yakni Elvis Presley dan Michael Jackson.
Kembali ke topik utama yakni sustainable fashion.
Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari penerapan gerakan fashion ini untuk kelangsungan hidup dan kebaikan lingkungan di masa depan. Beberapa di antaranya adalah;
Memperlambat kerusakan lingkungan akibat limbah pabrik fashion.
Menjadikan penggunaan bahan baku ramah lingkungan lebih optimal.
Harga dari produk fashion dari gerakan ini cenderung murah atau bersahabat.
Gerakan fashion ini telah berkembang di seluruh dunia, dan hampir setiap negara seperti Italia, Prancis, Spanyol, Inggris telah menerapkannya. Lalu bagaimana dengan Indonesia?.
Cara Mudah Menerapkan Sustainable Fashion Sebagai Konsumen
Sebenarnya kita bisa menjalankan gerakan ini dengan 5 cara mudah. 5 cara mudah tersebut adalah;
Merawat pakaian yang dimiliki. Hal ini penting agar pakaian yang dikenakan dapat berumur panjang, baik dan tahan lama. Kamu bisa mempelajari jenis bahan pakaian yang ada, lalu mencucinya sesuai dengan metode yang disarankan pada bahan tersebut.
Barter pakaian dengan teman atau saudara. Daripada buru-buru membeli pakaian baru, ada baiknya kamu melakukan barter pakaian dengan teman atau saudara. Selain lebih hemat, hal ini bisa bantu kamu untuk melatih kemampuan bersosial.
Membeli pakaian bekas atau thrifting. Ya, thrifting adalah cara asik untuk menjalankan gerakan fashion ini.
Repurpose pakaian lama menjadi pakaian baru, atau mengubahnya menjadi taplak meja, kain lap dan lain-lain.
Jadikan opsi untuk membeli pakaian baru sebagai opsi yang terakhir. Pastikan bahwa setiap pembelian baru didasari atas kebutuhan dan bukan keinginan sesaat.
5 cara di atas, bisa kamu terapkan untuk bantu galakkan sustainable fashion sebagai konsumen. Nah, pertanyaannya, bagaimana jika kamu berposisi sebagai produsen?. Apakah produsen fashion juga bisa menjalankan sustainable fashion?.
Jawabannya jelas bisa. Kita bisa meniru cara yang diterapkan oleh produsen tas & dompet lokal asal Yogyakarta, yakni Beela.Co.
Slow Fashion, Cara Produsen Terapkan Sustainable Fashion
Beela.Co  adalah produsen berbagai aksesoris fashion seperti tas, dompet, card holder, clutch, dan lain-lain hasil dari produsen lokal Indonesia.
Didapatkan dari owner-nya sendiri yakni Kak Lina Nabila, Beela.Co memiliki misi untuk menghadirkan produk yang dijahit langsung oleh penjahit lokal sehingga dapat mencapai visinya untuk bantu berdayakan ekonomi lokal.
Lalu seperti apa sih cara Beela.Co ini menerapkan sustainable fashion?. Jawabannya adalah menerapkan slow fashion.
Apa itu Slow Fashion?
Slow fashion adalah gerakan produksi yang fokus pada kualitas dan bukan kuantitas. Alih-alih mengikuti tren fashion yang cepat berubah, slow fashion justru menciptakan trennya tersendiri. Tidak heran jika produsen yang memilih gerakan produksi ini memiliki jenis produk yang sedikit, tapi berkualitas.
Ditambah lagi, rata-rata produsen yang memilih gerakan produksi ini termasuk dari Beela.Co memiliki harga produk yang murah atau bersahabat.
Terdapat 5 karakteristik utama slow fashion yang Beela.Co ini terapkan. 5 karakteristik tersebut adalah;
Quality over quantity. Lebih mementingkan kualitas ketimbang kuantitas produksi.
Ethical production. Proses produksi memperhatikan hak-hak pekerja.
Local production. Proses produksi mengandalkan tenaga kerja lokal.
Minimalist. Beela.Co lebih mendorong pembeli untuk membeli produk tas yang benar-benar dibutuhkan, timeless, comfy, dan serba guna.
Upcycling and recycling.
Inilah penjelasan lengkap tentang cara mudah terapkan sustainable fashion. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi motivasi ya!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H