Gerakan fashion ini telah berkembang di seluruh dunia, dan hampir setiap negara seperti Italia, Prancis, Spanyol, Inggris telah menerapkannya. Lalu bagaimana dengan Indonesia?.
Cara Mudah Menerapkan Sustainable Fashion Sebagai Konsumen
Sebenarnya kita bisa menjalankan gerakan ini dengan 5 cara mudah. 5 cara mudah tersebut adalah;
Merawat pakaian yang dimiliki. Hal ini penting agar pakaian yang dikenakan dapat berumur panjang, baik dan tahan lama. Kamu bisa mempelajari jenis bahan pakaian yang ada, lalu mencucinya sesuai dengan metode yang disarankan pada bahan tersebut.
Barter pakaian dengan teman atau saudara. Daripada buru-buru membeli pakaian baru, ada baiknya kamu melakukan barter pakaian dengan teman atau saudara. Selain lebih hemat, hal ini bisa bantu kamu untuk melatih kemampuan bersosial.
Membeli pakaian bekas atau thrifting. Ya, thrifting adalah cara asik untuk menjalankan gerakan fashion ini.
Repurpose pakaian lama menjadi pakaian baru, atau mengubahnya menjadi taplak meja, kain lap dan lain-lain.
Jadikan opsi untuk membeli pakaian baru sebagai opsi yang terakhir. Pastikan bahwa setiap pembelian baru didasari atas kebutuhan dan bukan keinginan sesaat.
5 cara di atas, bisa kamu terapkan untuk bantu galakkan sustainable fashion sebagai konsumen. Nah, pertanyaannya, bagaimana jika kamu berposisi sebagai produsen?. Apakah produsen fashion juga bisa menjalankan sustainable fashion?.
Jawabannya jelas bisa. Kita bisa meniru cara yang diterapkan oleh produsen tas & dompet lokal asal Yogyakarta, yakni Beela.Co.
Slow Fashion, Cara Produsen Terapkan Sustainable Fashion
Beela.Co  adalah produsen berbagai aksesoris fashion seperti tas, dompet, card holder, clutch, dan lain-lain hasil dari produsen lokal Indonesia.