Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Teror Siluman Kuyang Pemakan Janin

21 Juni 2024   13:16 Diperbarui: 21 Juni 2024   13:22 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret hantu Kuyang (sumber gambar: cineverse.id)

"Ini pasti tempat asal kuyang itu," bisik Ayu.

Pak Joko yang mengikuti mereka masuk ke dalam kamar itu, segera mengerti apa yang harus dilakukan. Ia memulai ritual pemurnian dengan membakar dupa dan mengucapkan mantra-mantra yang lebih kuat. Altar itu terbakar dengan api biru, dan kuyang itu menjerit dengan suara yang mengerikan, lalu menghilang dalam sekejap.

Desa Karang Anyar kembali tenang setelah kejadian itu. Ayu dan Budi merasa lega bahwa ancaman kuyang sudah hilang. 

Mereka tahu bahwa harus selalu waspada dan menjaga agar kejahatan seperti itu tidak pernah kembali. Pak Joko berpesan kepada mereka untuk selalu menjaga diri dan keluarga, serta menghormati alam dan makhluk-makhluk di sekitarnya.

Ayu memutuskan untuk tetap tinggal di desa itu dan melanjutkan pekerjaannya sebagai bidan. Ayu menjadi lebih dekat dengan para warga dan mengerti betapa pentingnya menjaga tradisi dan kepercayaan lokal. Mereka tidak lagi merasa takut, karena mereka tahu bahwa mereka bisa mengatasi apapun selama mereka bersatu dan saling melindungi.

Rumah tua itu pun akhirnya dibongkar dan diubah menjadi taman bermain untuk anak-anak desa. Mereka percaya bahwa dengan mengisi tempat itu dengan tawa dan kebahagiaan, tidak akan ada lagi makhluk jahat yang berani datang. 


Desa Karang Anyar pun kembali hidup dengan suasana yang damai dan penuh kebahagiaan. Ayu dan Budi pun hidup bahagia bersama anak mereka, menikmati hari-hari tenang tanpa teror kuyang lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun