Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Teror Siluman Kuyang Pemakan Janin

21 Juni 2024   13:16 Diperbarui: 21 Juni 2024   13:22 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret hantu Kuyang (sumber gambar: cineverse.id)

"Ada apa, Ayu? Kenapa kamu berlari?" tanya Budi dengan wajah cemas.

"Ada kuyang! Ia mencoba mengambil bayi ini!" jawab Ayu sambil terengah-engah.

Budi segera mengambil parang dan berdiri di depan pintu, siap melindungi keluarganya. Mereka mendengar suara dentuman keras di pintu, seolah ada sesuatu yang mencoba menerobos masuk. Ayu memeluk bayi itu erat-erat, berusaha menenangkan dirinya.

Malam itu terasa sangat panjang. Dentuman di pintu terus berlanjut, disertai suara mengerikan yang berbisik di telinga mereka.

Ayu mulai berdoa dengan khusyuk, berharap makhluk itu segera pergi. Saat fajar mulai menyingsing, suara-suara itu perlahan menghilang. Ayu dan Budi merasa lega, tapi mereka tahu bahwa ancaman belum sepenuhnya hilang.

Keesokan harinya, Ayu memutuskan untuk berkonsultasi dengan dukun desa, Pak Joko. Pak Joko adalah seorang pria tua yang terkenal bijaksana dan memahami hal-hal gaib. Ia mendengarkan cerita Ayu dengan seksama, lalu mengangguk pelan.


"Kuyang itu memang makhluk jahat yang mengincar janin dan darah ibu hamil. Kita harus melakukan ritual untuk mengusirnya," kata Pak Joko dengan suara berat.

Malam harinya, Ayu, Budi, dan beberapa warga desa berkumpul di rumah tua yang angker itu. Pak Joko memimpin ritual dengan membakar dupa dan membaca mantra-mantra kuno. Ayu merasa jantungnya berdebar-debar, namun ia tetap tenang dan mengikuti arahan Pak Joko.

Suasana malam itu sangat mencekam. Angin berhembus kencang, seolah memperingatkan mereka tentang bahaya yang mengintai. Tiba-tiba, mereka mendengar suara tawa mengerikan yang bergema di seluruh desa. Kuyang itu muncul dengan wajah yang penuh amarah, melayang di udara dengan kepala tanpa tubuhnya.

Pak Joko segera mengambil segenggam garam dan menyebarkannya ke arah kuyang. Makhluk itu berteriak kesakitan dan mundur. Para warga yang lain mengikuti dengan menyebarkan garam di sekitar rumah tua tersebut. Kuyang itu semakin panik dan marah, tapi ia tidak bisa mendekati mereka.

Ayu merasa ada sesuatu yang aneh. Dia melihat ke arah rumah tua dan merasakan tarikan kuat untuk masuk ke dalam. Tanpa berpikir panjang, ia berlari masuk ke dalam rumah tua itu, diikuti oleh Budi yang khawatir. Di dalam rumah, mereka menemukan sebuah kamar yang terkunci rapat. Ayu mendobrak pintu itu dan menemukan sebuah altar kuno dengan banyak benda-benda aneh di sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun