Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jodoh, Kemana Pergimu?

12 Juni 2024   11:15 Diperbarui: 12 Juni 2024   14:14 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangan bergandengan (sumber: buku.kompas.com)

Dan begitulah, Lia dan Budi menjalani hidup bahagia mereka, bersama-sama mengarungi segala suka dan duka. Sebuah kisah cinta yang tak terduga, namun penuh keajaiban dan kebahagiaan.

Masa lalu Budi

Budi dari dulu dikenal sebagai pria yang tampak penuh percaya diri dan ramah, sebenarnya menyimpan masa lalu yang penuh luka dalam hal percintaan. 

Sejak remaja, Budi selalu mengalami penolakan dari wanita yang ia sukai. Hal ini membuatnya merasa rendah diri dan mempertanyakan apa yang salah dengan dirinya.

Saat SMA, Budi menyukai seorang gadis bernama Maya. Maya adalah teman sekelasnya yang cantik dan pintar. 

Budi mengumpulkan keberanian untuk mengajak Maya keluar pada suatu malam setelah mengerjakan tugas kelompok bersama.

Maya menolaknya dengan alasan bahwa ia lebih suka berteman saja. Penolakan ini membuat Budi patah hati, tetapi ia berusaha bangkit dan tetap menjalin pertemanan baik dengan Maya.

Ketika kuliah, Budi jatuh hati pada teman sejurusannya bernama Anita. 

Anita adalah gadis yang ceria dan selalu membuat suasana menjadi hidup. Budi merasa bahwa Anita adalah orang yang tepat untuknya. 

Suatu hari, ia mengajak Anita makan malam dan menyatakan perasaannya. Sayangnya, Anita dengan halus menolak Budi, mengatakan bahwa ia tidak ingin merusak persahabatan mereka.

Pengalaman-pengalaman ini terus berlanjut. Setelah lulus kuliah dan mulai bekerja, Budi beberapa kali mencoba mendekati wanita yang ia sukai, namun hasilnya selalu sama, yaitu penolakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun