Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Desa Demit dan Hantu Pengusir

11 Juni 2024   16:35 Diperbarui: 11 Juni 2024   18:12 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hantu penunggu hutan (sumber: plus.kapanlagi.com)

Di sebuah desa terpencil yang terletak di tengah hutan belantara, ada sebuah legenda yang menakutkan. 

Desa itu bernama Desa Demit, bukan karena penduduknya adalah hantu, tetapi karena sejarah kelam yang mengitari tempat tersebut. 

Konon, desa itu pernah menjadi tempat pembantaian masal ratusan tahun lalu.

Sejak saat itu, roh-roh yang tak tenang menghantui setiap sudut desa, membuat siapa pun yang berani mendekat merasakan ketakutan yang luar biasa.

Hari itu tiga sahabat, Rina, Budi, dan Agus memutuskan untuk membuktikan keberanian mereka. 

Mereka mendengar cerita tentang Desa Hantu dari seorang pemandu lokal yang mereka temui saat berkemah di kaki gunung dekat hutan itu. 

Rasa penasaran mereka mendorong untuk melihat langsung desa yang konon berhantu itu. Tanpa berpikir panjang, mereka membawa bekal dan perlengkapan untuk menjelajah.

Perjalanan mereka dimulai pada pagi hari. Mereka memasuki hutan dengan semangat tinggi, melintasi jalan setapak yang jarang dilalui orang. 

Semakin dalam mereka masuk, suasana semakin sunyi dan mencekam. Hanya suara dedaunan yang berbisik dan ranting yang patah yang menemani perjalanan mereka. 

Sinar matahari yang redup menyelinap di antara pepohonan, memberikan nuansa seram yang membuat bulu kuduk mereka merinding.

Setelah berjalan selama beberapa jam, mereka akhirnya sampai di Desa Hantu. Desa itu tampak seperti ditinggalkan selama bertahun-tahun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun