Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mutiara Keluarga, Ibu dan Kesabarannya

11 Juni 2024   05:35 Diperbarui: 11 Juni 2024   05:50 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang ibu yang sedang mengayam ditemani sang anak (mahasiswaindonesia.id)

Di sebuah desa kecil yang terpencil, hiduplah seorang ibu bernama Siti bersama ketiga anaknya. Mereka tinggal di sebuah rumah panggung yang sederhana, berdinding kayu, dan beratapkan rumbia. 

Kemiskinan telah menjadi teman akrab keluarga ini sejak kepergian suaminya dua tahun yang lalu. Meskipun demikian, Siti selalu berusaha tersenyum dan memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Setiap pagi, Siti bangun lebih awal sebelum matahari terbit. Ia memulai harinya dengan berdoa, memohon kekuatan dan keberkahan agar bisa melalui hari itu dengan baik.

Setelah berdoa, ia segera memasak bubur jagung sederhana untuk sarapan anak-anaknya. Bubur itu adalah satu-satunya makanan yang bisa mereka nikmati setiap pagi.

Anak sulungnya yang bernama Rina selalu membantu ibunya setelah bangun tidur. Walau usianya baru sepuluh tahun, Rina sangat mengerti kondisi keluarga mereka. Ia tahu bahwa ibunya membutuhkan bantuan, dan dengan ikhlas ia selalu siap membantu apa saja yang bisa dilakukan.

"Bu, Rina sudah bangun. Hari ini kita mau ke mana?" tanya Rina sambil mengusap mata yang masih mengantuk.


Siti tersenyum dan mengelus rambut Rina. 

"Hari ini kita akan pergi ke ladang, Nak. Kita harus memetik sayuran dan buah-buahan untuk dijual di pasar besok."

Siti dan Rina memulai perjalanan ke ladang yang jaraknya cukup jauh dari rumah mereka. Dengan membawa keranjang bambu yang besar, mereka berjalan menyusuri jalan setapak yang berbatu. 

Sepanjang jalan, Siti terus mengajak Rina berbicara, menceritakan kisah-kisah inspiratif tentang kesabaran dan kerja keras.

"Tahukah kamu, Rina? Kesabaran itu seperti menanam pohon. Pada awalnya, mungkin kita tidak melihat hasilnya, tapi jika kita terus merawatnya dengan baik, suatu hari nanti pohon itu akan berbuah lebat," kata Siti dengan lembut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun