Sikap sombong inilah yang kerap membuat pihak perusahaan enggan untuk menerima lulusan fresh graduate.
Tapi kalau ditanya boleh atau tidak fresh graduate nego gaji dengan perusahaan, tentu saja boleh, tapi dengan etika-etika tertentu.
1. Research terlebih dahulu tentang perusahaan tersebut dengan bertanya pada teman atau kenalan yang bekerja disana. Bagaimana sistem penentuan gaji untuk fresh graduate.
2. Tawarkan gaji tidak terlalu muluk-muluk, bila perusahaan menawarkan gaji sebesar 5 juta, sedangkan kalian menego 6 juta jelaskan mengapa kalian pantas menerima gaji lebih.
Tentu perusahaan tidak bisa begitu saja hanya dengan pernyataan. Dimana umumnya perusahaan akan menguji pelamar dengan training yang berlangsung sesuai ketentuan perusahaan, ada yang beberapa hari, ada juga yang sampai berbulan-bulan.
Sekiranya kemampuan kita dapat dibuktikan, perusahaan akan meresmikan kita sebagai pekerja dan gaji lewat tanda tangan kontrak yang disepakati bersama, entah dengan sistem outsourching atau tetap.
3. Untuk yang merasa memang masih awam dengan perusahaan yang dilamar, mungkin bisa menerima besaran gaji yang ditawarkan oleh perusahaan. Selama jam kerja dan gaji masih tergolong manusiawi, diterima sah-sah saja.
Tentu saat berada di lingkungan kerja, fresh graduate yang masih awam akan banyak mengalami penyesuaian dan membutuhkan banyak arah.
Jadi bila ditimbang dengan besaran gaji mungkin masih sepadan dengan kemampuan. Tentunya perusahaan tau proporsi tiap pekerja dan gaji yang mereka terima.
Terkadang HRD sudah bisa menebak karakter dan besaran gaji yang pantas untuk kita ketika melakukan interview dengan pertanyaaan-pertanyaan yang menjebak.
Semisal kita memiliki kemampuan dalam pengoperasian mesin CNC, HRD tersebut bertanya tentang kemungkinan keahlian selain mesin CNC, seperti bubut.