Mohon tunggu...
Andri Wijaya
Andri Wijaya Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Belajar menulis. Sila tengok blog saya andri0204.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

4 langkah Mempersiapkan Si Pemimpin Kecil

4 November 2013   15:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:36 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

1.       Membekali Diri Sejak Dini

Great mom had great child

Untuk menyiapkan seorang pemimpin yang hebat maka diperlukan ibu yang hebat. Ibu yang hebat lahir dari kebiasaan-kebiasaan yang menuntut mereka untuk menjadi cerdas secara akal dan moral, menjaga diri dengan asupan-asupan pengetahuan yang menjadi bekal untuk menyiapkan generasi mendatang yang cemerlang. Pendidikan menjadi salah satu faktor kunci. Wanita berpendidikan tinggi bukan untuk menyaingi para pria juga bukan untuk mendapatkan pengakuan atas hak-hak kesamaan akan status sosial. Seorang wanita bertanggung jawab melahirkan generasi yang cemerlang sehingga pendidikan menjadi variabel yang penting dalam proses persiapan tersebut.

You teach a man, you teach a man. You teach a woman, you build a generation

Bahkan menyiapkan pemimpin yang hebat bukan sejak dalam kandungan tapi sejak memilih pasangan. Ibu yang baik, yang memiliki visi ke depan atas seperti apa anaknya kelak harus senantiasa memikirkan hal tersebut. Mereka harus memikirkan bagaimana pasangannya kelak dapat memberikan dukungan dalam melahirkan generasi penerus yang peka terhadap permasalahan sekitar.

Harus disadari bahwa sehat fisik dan akal sangat dipengaruhi oleh apa yang dikonsumsi oleh sang ibu pada saat mengandung. Bukan hanya asupan makanan seperti folat, protein, vitamin dan sebagainya namun juga asupan akal dan ruhani yang sangat mempengaruhi emosi sang ibu yang secara emosional berkorelasi terhadap pertumbuhan kejiwaan bayi tersebut sehingga tumbuh pemimpin yang sehat jasmani dan rohani.

2.       Menerapkan Pola Asuh yang Tepat

Karakter berasal dari bahasa latin “kharakter”, “kharassein” yang kemudian diserap oleh bahasa perancis pada abad ke 14 menjadi “caractere” dan kemudian diadopsi oleh bahasa inggris “character”. Karakter berarti suatu sifat atau watak yang membedakan seseorang dengan orang lainnya. Seorang pemimpin haruslah memiliki karakter kepemimpinan yang kuat.

Untuk mempersiapkan seorang pemimpin maka diperlukan pendidikan karakter yang dibangun sejak awal dan dapat terefleksikan dari pola asuh yang digunakan oleh orang tua. Pola asuh sangat berperan penting dalam menentukan karakter seorang anak.

Pola asuh adalah proses interaksi antara seorang anak dengan orang tuanya yang meliputi pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologis serta norma-norma yang berlaku disuatu masyarakat. Menuut Hurlock, Hardy dan Heyes pola asuh dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok, yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, dan pola asuh permisif.

Pola asuh otoriter terindikasikan pada interaksi orang tua yang terlalu memaksakan kehendak dan memegang kendali aturan secara penuh dan terkadang bersifat “memaksa” tanpa melibatkan aspek-aspek komunikasi dua arah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun