Mohon tunggu...
Andri Faisal
Andri Faisal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Seorang dosen manajemen keuangan dan Statistik. Peminat Sastra dan suka menulis fiksi. Suka Menulis tentang keuangan dan unggas (ayam dan burung) http://uangdoku.blogspot.com http://backyardpen.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ismail the Forgotten Arab [Bagian Ke-20]

19 Agustus 2017   11:17 Diperbarui: 19 Agustus 2017   11:21 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Kalau aku pikirkan kita akan lama. Aku khawatir hal yang sama saja dengan yang terjadi di Eropa dimana kedua belah pihak Jerman dan Perancis tidak berhasil maju dalam perang tersebut yang ada hanya sebuah tempat  yang menyeramkan. Beberapa saat sebelum kita ke sini ada seorang perwira yang turut memantau keadaan Perancis. Perancis memang berhasil membangun garis pertahanannya sehingga mereka bisa bertahan. Mereka menggunakan beberapa tekhnologi untuk mengalahkan musuh. Praktis tidak ada yang bisa menembus sama sekali benteng mereka kecuali mereka lengah"

Aku membayangkan perang di Galipoli akan sama halnya dengan wilayah Eropa. Hal ini menjadikan suram namun aku optimis saja segalanya akan berakhir. Bukankah pihak Inggris menang maka kami yang kalah karena pasukan kami sudah begitu lemah. Namun meski nantinya kami kalah. Aku harus berbuat dan tidak membolehkan mereka untuk masuk ke tempat ini

"Pasti menyeramkan di wilayah Eropa dan korban berjatuhan. Bukankah pihak Inggris akan ikut dalam perang tersebut"

"Tentu saja setelah mereka mendeklarasikan perang dengan Jerman maka mereka mempunyai kesatuan untuk menyerang Jerman secara bersamaan. Termasuk  juga bantuan persemakmuran dengan negeri-negeri kolonialisme mereka"

"Mengenai pasukan kita apakah tuanku percaya Essad akan mengabulkan permintaan kita"

"Essad orang yang masih kita bisa percayai dan ia adalah salah satu komandan yang hebat dan ialah yang menentukan garis pertahanan di sini. Aku kini percaya kalau pasukan kita membutuhkan pasukan makaa akan segera memberika pasukan. Kau tidak usah khawatir. "

Setidaknya jawaban dari sang Mulazim membuat saya menjadi tenang sedikit setelah saya merasa resah kekurangan pasukan yang sudah ada. Essad Pasha mungkin harapan Turki pada saat ini karena bisa menahan laju ratusan ribu pasukan Inggris, Perancis dan daerah jajahan mereka.

Aku bukan pengecut

Aku bukan orang pemberani namun Alhamdulillah belum ada yang mengatakan aku pengecut. Kalau aku cukup berani kecuali dengan harimau dan sesuatu yang tidak dapat kulihat. Seperti katanya hantu yang menganggu dalam malam hari siapa yang bisa melawannya karena mereka melihatnya.

Rupanya suara hantaman peluru membuatnya takut tetapi tidak mungkin kalau sudah selama sebulan inibia merasa takut dengan peperangan ini karena saya sendiri sudah merasa heran. Ia masih kalah dengan Yasser seorang pembawa air minum yang berasal dari Turki.

Tentu aku pernah mengusulkan agar Yasir menggantikan saja orang tersebut sebelum ia mengacaukan segalanya. Jika ia menjaga ada kemungkinan daerah sekitar yang ditempatinya akan kebobolan oleh seorang Australia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun