Mohon tunggu...
Andri Faisal
Andri Faisal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Seorang dosen manajemen keuangan dan Statistik. Peminat Sastra dan suka menulis fiksi. Suka Menulis tentang keuangan dan unggas (ayam dan burung) http://uangdoku.blogspot.com http://backyardpen.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Novel] Ismail the Forgotten Arab [Bagian Ke-19]

16 Agustus 2017   09:51 Diperbarui: 16 Agustus 2017   09:54 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gurkha and Aussie attack ottoman garisson at galipolli

Aku sendiri khawatir apakah Gurkha akan datang melihat kami yang alot dalam bertahan pastinya pasukan musuh akan berusaha untuk menembus parit kami yang sudah dijaga ketat. Mereka selalu gagal berapun penyerang mereka dan bahkan dibantu oleh senjata artileri.

Mulazim mengingatkanku agar waspada meski belum tentu ada kemungkinan mereka menyerang. Ada bunyi peluit lagi pasukan segera memegang senapan lebih erat lagi. Namun setelah sejam mereka tidak keluar dari parit membuat diriku menjadi bosan dan aku yakin mereka kini mempermainkan. Ada dua buah topi bergerak keatas. Dua orang yang berada di depannya ia membidik topi tersebut namun aku mengangkat tangan agar jangan membidik terlebih dahulu kali ini aku yakin itu tipuan.

Pembicaraan dengan Mulazim

Mulazim sedang menginspeksi di sepanjang garis. Aku yang berada di paling kanan garis pertahanan dari peleton kami mengawasi seluruh pergerakan pasukan Australia di depan.Tampaknya mereka juga tidak akan menyerang untuk waktu yang dekat ini. Tidak ada bunyi peluit. Kalau kemarin mereka menipu dengan peluit mungkinkah mereka menipu dengan tidak pakai peluit untuk menyerang.

Aku pikir itu bisa saja terjadi.

"Mereka mungkin sudah lelah sehingga tidak mau menyerang ataukah ini tipuan mereka menyerang tanpa peluit"

"Itu bisa saja", tentu aku malu sebagai seorang bintara yang pengetahuannya lebih tinggi daripadaku sehingga aku berbicara diplomatis saja.

"Kau dengar pasukan Gurkha akan datang"

"Benar, itu kita tidak bisa kita samakan dengan pasukan Australia yang hanya mengandalkan infantri dan pasukan berkudanya. Mereka kurang bisa merangsek untuk menghadapi kita. Aku sih maunya kita merangsek ke depan namun tanpa dukungan peleton, percuma saja karena kita akan terkepung oleh pasukan musuh dan kita akan jauh dari suplly yang berarti kita akan ditahan mereka. Kita sepertinya tinggal bertahan saja seperti garis yang ditentukan oleh Esad Pasha"

Aku tentu saja mengiyakan apa saja perkataan Mulazim yang sudah malang melintang di dunia militer.   

"Mulazim, andaikan Gurkha itu datang. Apa yang bisa kita perbuat?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun