Mohon tunggu...
Andri Faisal
Andri Faisal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Seorang dosen manajemen keuangan dan Statistik. Peminat Sastra dan suka menulis fiksi. Suka Menulis tentang keuangan dan unggas (ayam dan burung) http://uangdoku.blogspot.com http://backyardpen.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] Ismail The Forgotten Arab [Bagian Ke-7]

16 Mei 2017   17:04 Diperbarui: 19 Mei 2017   13:53 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Mereka akan menyerang bergelombang tarih peluru dekat dengan kalian. Aku yakin kita akan banyak menghabiskan magasin " kata Cavus Yildirim.

 Aku segera menaruh magasin di dekat kantungku dan aku yakin aku bisa cepat untuk meraih. Mereka bergerombolan maju kembali ke arah kami peluru senapan mesin langsung menyapu meteka namun sebagian yang selamat maju ke depan tanpa mengenal mundur.

Semangat mereka cukup kuat saja namun peluru kami sangat sulit untuk ditembus oleh pasukan mereka. Mereka menjadi bertahan di tengah dngan gelombang pasukan yang banyak. Kau berfikir dari mana saja manusia tersebut sehingga tidak ada putus-putusnya. Kau tahu Australia lebih luas dari Aceh namun penduduknya tidak lebih banyak dari Aceh. Mungkin karena negeri mereka bersatu maka lebih mudah untuk mengumpulkan pasukan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun