Mohon tunggu...
Andri Faisal
Andri Faisal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Seorang dosen manajemen keuangan dan Statistik. Peminat Sastra dan suka menulis fiksi. Suka Menulis tentang keuangan dan unggas (ayam dan burung) http://uangdoku.blogspot.com http://backyardpen.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] Ismail The Forgotten Arab [Bagian Ke-7]

16 Mei 2017   17:04 Diperbarui: 19 Mei 2017   13:53 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi saya sudah kepalang tanggung di sini maka saya basahin saja. Saya harus berusaha bekerja untuk memperjuangkan Turki dan bergabung juga dengan teman untuk membela di Galipoli. Bayang-bayang antara keihklasan atau ketidak ikhlasan muncul. Kau khawatir bahwa amalan ini menjadi hilang dan karenanya aku ingin berhenti saja. Berhentu ia pilihan yang baik karena desersi atau kabur dalam peperangan maka akan mendapatkan hukumman yang berats sekali sampai hukum  membunuh jika ketahuan seperti itu. 

“Belum tuan .aku harap aku menemukannnya dalam waktu yang dekat”

Aku tahu bahwa Sulayman tidak tahu mengenai anak Paman Muctar yang tahu hanya kami berdua yang ada di tempat tersebut. Selebihnya saudara yang lain mungkin mengetahui Aman Muchtar. Ada jua anak paman Luthfi yang ikut dalam berigade yang lain. Aku juga tdiak sempat ketemu dengan saudara dari ayahku. Kebanyakan mereka adalah keponakan dari ayah yang berada di Damaskus. Mereka berasal dari pasukan kelima yang ada di ssisi lain dari Galipoli atau di Pantai Suvla. Setidaknya ada tiga anak Paman Luthfi di sini dan aku tidak sempat melihatnya.

“Mudah-mudahan kau akan bertemu dengannya”

“Terima kasih tuan”

Yasir tampak sibuk membebat luka dan dengan ikatan yang rapi ia menyelesaikan pekerjaaanya. Si kakek kemudian langsung mengenakan topinya dan katanya ia mau berjalan untuk berpatroli.

 

Sehari Tangguh

Tidak ada yang menyangka kami berhasil dalam serangan gelombang pertama. Kami menjadi Prajurit yang tangguh dalam waktu sehari. kami bekerja sama dalam menghalau  serangan pasukan Australia yang menggunakan banyak tentara. Pasukan kami menyapu barisan mereka dengan senapan mesin.

Tentu saja Australia tidak akan tinggal diam dengan hal ini. Mereka menyiapkan pasukan lagi untuk menghadapi kami.

Aku mendengar suara gaduh. Cavus Yildirim segera membangunkan kami yang belum mendapat giliran jaga. Aku kira itu cuma panggilan untuk jaga patroli saja namun ternyata ada musuh. Aku tahu suara riuh yang ada di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun