“Tuan , bagaimana dengan bantuan Sultan Umar”
“Aku tidak akan berharap banyak. Paman Said sudaha ke sana dan aku akan mendapatkan kabr secepatnya”
“Mengingat sejarah kita dengan mereka, sepertinya kita berada dalam posisi yang sangat sulit tuan”
“Benar, aku tidak akan berharap banya dari mereka. Kita hanya berusaha saja. Kalau memang nasib kita sudah baik maka kita akan mendapatkan pertolongan”
Si juru tulis melanjutkan tulisannya dan aku membuka buku-buku untuk membaca strategi mengenai perang. Aku tahu pasukanku tidak lebih dari dua puluh orag yang akan menjaga istana ini. Pasukan sukarelawan hanya berjumlah 100 orang dan mereka tidak akan berperang pada jarak dekat. Mereka hanya membatu untuk memanah dan menjalankan manjaniq.
Aku sengaja keluar dan melihat persiapan para pasukanku. Mereka membawa kayu-kayu yang panjang untuk disusun menjadi manjaniq. Tidak ada batu yang besar karenanya kami menggunakan karung goni untuk menampung batu-batu yang kecil. Mereka tercekam oleh situasi datangnya musuh yang jumlahnya berlipat-lipat.ada rumor bahwa mereka juga akan membantai kami.
Aku tidak aan menyerah.Aku akan menghadapi mereka dengan sekuat tenaga. Aku mengingat kembali betapa piciknya aku karena mendiamkan mereka. Hal itu menyebabkan kerugian di pihak mereka. Harta-harta dagangan mereka hancur sehingga mereka kekurangan dan kelaparan melanda di kota mereka untuk setahun. Untungnya Allah masih berkasih sayang pada mereka sehingga mereka mendaptkan bantuan pangan dari rampasan perang. Tetapi luka itu tidak akan hilang begitu saja karena mereka juga kehilangan sanak saudara mereka.
Ah sudahlah, percuma saja membayangkan yang lalu-lalu. Aku tahu bahwa aku harus menghadapi situasi ini dengan sendirinya tanpa mengharapkan bantuan orang lain. Aku yakin Allah akan menurunkan pasukan yang jauh lebih kuat dari pasukan sultan Umar.
Namun aku tetap akan berusaha untuk membujuk. Soerang pengendara kuda menghadap kepadaku.
“Tuan, Paman ada Said ingin anda agar menemui Sultan Umar ke Lattakia”
Aku terkejut. Mungkin aku akan mendapatkan bantuan dari Sultan Umar.”, Aku pun bergegas untuk menyiapkan diri ke Lattakia.Lattakia tidak jauh hanya berjarak 50 kilometer yang berarti akan memakan waktu 10 jam untuk sampai ke sana.