Mohon tunggu...
Andrew Prasatya
Andrew Prasatya Mohon Tunggu... Senior Content Marketer -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Seni Membangun Relasi dengan Media di Indonesia

26 Oktober 2017   17:17 Diperbarui: 27 Oktober 2017   09:50 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk memiliki hubungan yang baik dengan media, kita harus bisa menjadi teman yang baik dan memastikan mereka nyaman untuk berbicara dengan kita.

Pertama, berinteraksi secara natural dengan mereka di media sosial. Kita bisa berinteraksi dengan postingan media sosial mereka, seperti bertanya, memberikan komentar, berbagi postingan mereka dan masih banyak lagi.

Di iPrice, setiap kali saya mendapatkan publikasi dari media, saya akan membuat postingan di facebook untuk mengucapkan terima kasih kepada editor atau jurnalis dan juga media.

3. Kirim Email yang Baik

Setelah kurang lebih satu tahun bekerja sebagai kuli konten, saya menyadari bahwa email masih menjadi metode komunikasi yang paling sering digunakan untuk berkomunikasi dengan para editor. Penulisan email yang buruk, tidak jelas, dapat membuang-buang waktu dan juga meninggalkan reputasi yang buruk.

Beberapa bulan lalu saya berkesempatan untuk mewawancarai mas Wisnu Nugroho, chief editor Kompas.com. Menurutnya banyak perusahaan startup masih kesulitan untuk mengirimkan email yang baik. Subjek yang tidak menarik dan rata-rata masih belum bisa menjelaskan dengan jelas produk atau cerita yang ingin dibagikan.

Berdasarkan mbak Asmara Wreksono, managing editor dari The Jakarta Post, email yang baik itu harus jelas, ringkas, menjelaskan siapa dan apa yang ditawarkan, dan mengapa cocok untuk pembaca di media tersebut.

Ada 4 hal yang harus kita ingat ketika ingin meningkatkan kualtias email ke media:

  • Pertama, kirimkan ke orang yang tepat. Berdasarkan wawancara saya dengan para editor dan juga jurnalis, saya belajar bahwa mengirimkan cerita ke email personal seperi andrew@media.com, memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi dibandingkan dengan email umum seperti redaksi@media.com.
  • Kedua, buat subjek yang menarik. Subjek harus singkat padat dan jelas. Rata-rata editor dan jurnalis membaca email kita melalui smartphone mereka. Jelaskan apa isi email pada subjek. Jika ini adalah riset, kita bisa menulis "Temuan Riset untuk.."
  • Ketiga, buat email yang sifatnya personal. Jangan pernah menempatkan alamat penerima email kita di BCC. Kita harus mengirimkan email tersebut satu demi satu. Kita bisa membuat emailnya lebih personal dengan cara menyebutkan nama media mereka di subjek seperti "Riset mengenai E-Commerce untuk Tech in Asia". Atau, juga bisa menyebutkan nama mereka di body email, seperti "Selamat pagi mas Dipta". Kita juga harus bisa menjelaskan mengapa cerita ini relevan dan menarik untuk mereka.

Keempat, buat isi email yang terstruktur. Harus ada pembuka, isi dan juga penutup.

4. Kirimkan Cerita yang Baik

Jika kita ingin mendapatkan publikasi gratis dari media, kita tidak bisa membuat konten yang sifatnya terlalu promosi. Kita harus memastikan informasi yang kita bagikan dapat bermanfaat bagi mereka dan juga pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun