Jika kita mengetahui orang tersebut dari teman, maka kita bisa meminta mereka untuk memperkenalkan kita melalui email atau whatsapp. Jika kita mengetahui orang tersebut melalui artikel mereka, kita bisa mengirimkan permohonan koneksi di LinkedIn atua Facebook dan menulis pesan singkat yang meliputi, nama, asal kita, dan mengapa kita ingin terhubung dengan mereka.
Ini adalah contoh pesan singkat yang saya kirimkan kepada orang di LinkedIn.
"Halo Andrew, senang bisa bertemu di sini. Saya membaca banyak tulisan kamu di Jakarta Post. Hanya mau say hi dan terhubung di LinkedIn. Salam, Andrew"
Sabar dan jangan memaksa
Ini adalah saatnya mengirimkan mereka cerita kita.
Biasanya media lebih suka menggunakan email untuk komunikasi terkait dengan tips dan juga press release. Jadi kita harus dapat mengirimkan email yang baik terkait cerita kita (Akan saya jelaskan lebih lanjut di poin setelah ini).
Jika mereka tidak membalas email kita, tidak apa-apa. Jika setelah 3-4 hari masih tidak ada balasan, kita dapat mengirimkan email follow-up. Mungkin pada saat pertama kali kita mengirimkan email, sedang banyak hal-ha yang mereka kerjakan, sehingga email kita terlewat. Untuk melakukan ini, kalian bisa mengatakan:
"Hi Andrew, terkait email yang beberapa hari lalu saya kirimkan, apa ada informasi tambahan yang dibutuhkan dari sisi saya?"Â
Jika setelah email ini kita masih tidak mendapatkan balasan dari mereka, tidak apa-apa. Mungkin mereka memang cerita yang kita kirimkan belum pas dengan media tersebut.
Intinya adalah jangan pernah memaksa media untuk mempublikasikan cerita yang kita bagikan. Karena mereka sudah memiliki kalender dan juga jadwal untuk publikasi mereka. Jika media tidak mempublikasikan cerita kita, bukan berarti cerita tersebut jelek, namun mereka memiliki prioritas lain.
Jadi teman yang baik