Garam memainkan peran penting dalam tubuh manusia karena mengandung mineral utama, seperti natrium dan klorida, yang dibutuhkan untuk berbagai fungsi fisiologis. Namun, konsumsi garam harus dilakukan dengan seimbang untuk menghindari dampak negatif. Berikut adalah beberapa manfaat garam untuk tubuh manusia:
1. Menjaga Keseimbangan Cairan Tubuh
Natrium dalam garam membantu mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Natrium bertindak sebagai pengatur jumlah air yang disimpan di dalam dan di luar sel. Mekanisme ini penting untuk menjaga tekanan darah tetap normal dan mendukung fungsi sel yang optimal. Tubuh membutuhkan keseimbangan cairan yang baik untuk mencegah dehidrasi dan menjaga organ vital berfungsi dengan baik.
2. Mendukung Fungsi Saraf
Garam berperan penting dalam fungsi saraf. Natrium membantu dalam transmisi impuls listrik yang dibutuhkan untuk komunikasi antara saraf-saraf dalam tubuh. Ini juga berperan dalam fungsi otot, termasuk kontraksi otot. Tanpa cukup natrium, tubuh dapat mengalami gangguan saraf, seperti kram otot, kelemahan, atau masalah koordinasi.
3. Menjaga Fungsi Otot
Natrium dalam garam membantu menjaga keseimbangan elektrolit yang sangat penting untuk fungsi otot yang sehat. Elektrolit seperti natrium dan kalium bekerja bersama untuk menjaga kontraksi otot dan relaksasi tetap normal. Kekurangan natrium dapat menyebabkan kram otot, kejang, dan kelelahan otot.
4. Mendukung Penyerapan Nutrisi
Garam membantu tubuh dalam penyerapan nutrisi tertentu, seperti glukosa dan asam amino, melalui proses yang disebut transportasi aktif. Natrium membantu menggerakkan nutrisi penting ini ke dalam sel sehingga mereka bisa dimetabolisme atau digunakan untuk fungsi vital tubuh lainnya.
5. Mengatur Tekanan Darah
Salah satu fungsi utama natrium adalah membantu mengatur volume darah dan tekanan darah. Ketika tubuh kekurangan natrium, tekanan darah dapat menurun secara drastis, yang dapat menyebabkan hipotensi atau tekanan darah rendah. Di sisi lain, terlalu banyak natrium dapat menyebabkan hipertensi (tekanan darah tinggi), yang berisiko menyebabkan penyakit kardiovaskular.