Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dari 34 Provinsi Kok Cuma DKI Jakarta yang Merengek Soal Dana Bagi Hasil?

13 Mei 2020   15:44 Diperbarui: 13 Mei 2020   16:02 4067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Oleh: Andre Vincent Wenas

Iya kenapa ya? Kok 33 provinsi dan ratusan kabupaten/ kota lainnya anteng-anteng aja tuh. Apakah mereka gak dapat DBH (Dana Bagi Hasil) dari pemerintah pusat? Ya dapatlah. Apakah ada yang kurang bayar juga? Iya ada juga. Lalu kenapa mereka gak berisik merengek-rengek?

Begini. Kita telepon saja dulu Gubernur Jateng Pak Ganjar Pranowo deh.

"Halo Pak Ganjar, apa kabar? Sibuk? Lagi ngapain?

Kabar baik Masbro, iya sibuk banget! Kita lagi ngerjain bansos buat warga Jateng nih.

Pak, denger-denger kemarin ditelepon sama Pak Jokowi ya?

Haha... tahu aja sih Masbro ini. Iya, biasalah beliau ngecheck soal penyaluran bansos.

Ceritain dong Pak, gimana ngobrolnya sama Pak Jokowi.

Hihi... Kepo banget sih Masbro haha...

Gini, beliau telepon saya, 'Pak Gubernur, gimana pelaksanaannya?'.

Saya jawab 'izin Bapak, kami memodifikasi beberapa'.

Trus Pak Jokowi jawab 'oh iya, silakan, silakan'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun