Juga untuk rapat-rapat pengambilan keputusan, atau workshops dan trainings. Contoh tools yang bisa dipakai misalnya: Zoom, Tencent Conference, Ding Talk, Webex, Microsoft Teams.
Teknologi document-sharing, cocok untuk: Sharing files atau dokumen, structured repository of information, version control management, dan akses ke seluruh orgnanisasi. Tools yang bisa digunakan misalnya: Box, Sharepoint, Dropbox Business, Baidu Cloud Disk, Google Drive.
Teknologi channel-based communication, cocok untuk: Process syndication, bertanya dan menjawab hal-hal yang urgen, meng-update secara real-time, sosialisasi tim, stream-based repository of knowledge. Beberapa tools yang bisa dipakai: Ding Talk, WeChat Business, Slack, Microsoft Teams, Basecamp, Hipchat, Google Hangouts.
Teknologi Task management, cocok untuk: menelusuri dan sekaligus untuk memberi tugas-tugas. Backlog prioritization, manajemen kinerja (performance management), project management, menyusun checklists, status sumber tunggal. Tools yang bisa dipakai misalnya: Trello, Jira, Asana, Smartsheet, Microsoft Planner, Basecamp.
Pola bekerja dari rumah sebetulnya sudah pernah diprediksi dulu oleh beberapa futurolog. Namun tak ada yang menduga jika percepatan implementasinya bakal dipicu oleh wabah virus Corona seperti sekarang.
Tiongkok sudah membuktikan bisa dan mereka sudah mulai lebih dulu. Mereka juga dipaksa oleh keadaan yang sama seperti yang sedang kita alami. Sama-sama melaksanakan WfH lantaran orang-orangnya terisolasi di rumah masing-masing.
Mari belajar, tuntutlah ilmu sampai ke Tiongkok, kali ini soal WfH (Work from Home).
Bagaimana pun pola WfH bukan lagi ide di depan sana. Kita sudah mulai menjalaninya, siap atau tidak siap, suka atau tidak suka. Kita sekarang dipaksa oleh keadaan untuk menyesuaikan diri. Cara kerja baru dengan mentalitas baru. Mesti mau berubah.
Change or die, begitu kata peringatan yang sudah sering kita dengar.
25/03/2020.
*Andre Vincent Wenas*, Sekjen *Kawal Indonesia* - Komunitas Anak Bangsa