Kembali ke soal omongan, bukankah memang tugas anggota parlemen untuk bicara? Parlemen yang berasa dari kata bahasa Perancis 'le parle' yang artinya 'to speak', bicara, ngomong. Dan kenyataanya kerap kali cara ngomongnya memang mesti gede, supaya kedengaran.
Parlemen sebagai salah satu dari tiga tiang demokrasi (trias politica) memang berfungsi untuk menyuarakan, mengartikulasikan kehendak rakyat. Dalam kerangka check and balances terhadap kekuasaan eksekutif.
Ngomong segede-gedenya (sekuatnya, senyaringnya, secerdasnya, sejujurnya) dalam mengartikulasikan suara rakyat adalah tugas parlemen (dan partai politik). Dan mingkem politik adalah pengkhianatan terhadap tugas suci itu.
Figur Pak Ahok adalah lebih sebagai representasi nilai. Baiklah kita tidak melihat orangnya, tapi lebih pada representasi tentang nilai anti-korupsi, anti intoleransi.
Semoga nilai-nilai ini tetap terwakili dalam kerja politik Pak Ahok lewat partainya yang baru. Salam sehat selalu untuk Pak Ahok sekeluarga.
Dan PSI, agar tetap kritis, dan jangan takut ngomong gede. Di sini lagi banyak yang budeg.
20/02/2020
*Andre Vincent Wenas*, Sekjen *Kawal Indonesia* - Komunitas Anak Bangsa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H