Mohon tunggu...
Andre Lolong
Andre Lolong Mohon Tunggu... Insinyur - Follow me @andre_gemala

Husband of a caring wife, father of two, car enthusiast, motorsport freak, Life learner..

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Formula-E Prix Membawa Pesan: Masa Depan adalah Hari Ini

9 Juni 2022   18:00 Diperbarui: 10 Juni 2022   00:40 5177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Solar Panel di JAKARTA E-PRIX 2022 (https://www.instagram.com/jakartaeprixofficial/) 

Mobil listrik sebenarnya bukan barang baru. Motor listrik pertama kali diciptakan di Hungaria pada tahun 1827, dan setahun kemudian terciptalah mobil berpenggerak motor listrik.

Selanjutnya terus dikembangkan di Belanda, Inggris, hingga kiprahnya di Detroit, US pada era awal tahun 1900-an sebagai mobil yang dikomersialkan.

Namun dengan berkembangnya infrastruktur dan juga ditemukannya sumber minyak di beberapa negara bagian US mobil listrik jadi kalah pamor dengan mobil berpenggerak motor bakar yang ditenagai bensin.

Harga bensin menjadi lebih terjangkau, kondisi jalanan yang memungkinkan untuk perjalanan-perjalanan panjang serta banyaknya inovasi membuat mobil bensin lebih mudah dioperasikan.

Sejak mobil hybrid mulai ramai di tahun 2000 dan terus meningkatnya antusiasme di market, maka makin mendorong electric vehicle (EV) untuk mencuat naik ke permukaan.

Selain itu makin ketatnya European Emission Standard (EURO, Standar emisi Eropa) yang merupakan standar untuk emisi gas buang kendaraan baru dan didefinisikan dalam serangkaian arahan Uni Eropa. Semakin tinggi indeks EURO-nya, maka semakin rendah tingkat emisinya.

Penerapan standar EURO7 direncanakan mulai berlaku pada tahun 2025. EURO7 mempunyai ketentuan tingkat emisi (dengan satuan gram per kilometer) untuk Karbon Monoksida 0.3 dan Nitrogen Oksida 0.03.

Tujuan jangka panjangnya dibuat regulasi seperti ini tentu sudah jelas, adalah untuk menghapus kendaraan berbahan bakar fosil (bensin dan minyak) demi memperlambat perubahan iklim dan mengurangi polusi udara.

Balapan Formula E di Jakarta kemarin dimenangkan oleh Mitch Evans, pembalap asal New Zealand yang membela Jaguar TCS Team, setelah duel seru dengan Jean Eric Vergne dari DS Techeetah. Pembalap asal Swiss yang membela Venturi Racing mendapat juara ke-3.

Bapak Presiden Jokowi dan Bapak Anies Baswedan memberikan trofi untuk para pemenang. Gemuruh penonton membahana di seluruh bagian Jakarta International E-Prix Circuit. GIGI dan KOTAK mempersembahkan lagu-lagu kerennya untuk menghibur semua orang di sana.

Mitch Evans, Jean Eric Vergne dan Edoardo Mortara di Podium JAKARTA E-PRIX 2022
Mitch Evans, Jean Eric Vergne dan Edoardo Mortara di Podium JAKARTA E-PRIX 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun