Dalam kurun waktu terbilang singkat, cara hidup manusia kini telah jauh berbeda. Smartphone menjadi kebutuhan primer, laptop menjadi "kitab", transportasi ditenagai listrik atau hidrogen dan Artificial Inteligence menjadi pemandu. E-wallet, e-mail, e-book, video call, TV streaming adalah asupan sehari-hari dan media sosial merupakan wadah komunikasi paling cepat dan ampuh.
Digitalization dan simplification selain memudahkan, tapi juga keharusan untuk bisa bersaing, bertahan hidup, dan mengikuti ritme kehidupan yang berjalan cepat. Pernahkah Anda membayangkan masa depan itu seperti apa? Inilah masa depan.
Jakarta E-Prix 2022 yang digelar pada hari Sabtu, 4 Juni 2022 menjadi suatu momen penting, bukan hanya bagi kemajuan Indonesia dalam menjadi host bagi motor sport event berskala Internasional, tapi juga sebagai ajang mempersiapkan masyarakat melangkah menuju masa depan.
Melalui website resmi, akun Instagram, Twitter dan Facebook, Jakpro dan Jakarta E-Prix Official menyediakan berbagai informasi terkait flow, jadwal shuttle, denah sirkuit dan demi memberikan arahan bagi para penonton. Pembelian tiket yang merupakan ID card ber-QR code bisa dilakukan melalui web.
Memasuki E-Village yang berlokasi persis di depan Ancol Beach City, dipadupadankan dengan pantai yang indah, menjadikan Jakarta E-Prix bak sebuah festival tropikal yang keren banget.
Semua transaksi di E-Village menggunakan e-wallet lewat QR Code. Smartphone Anda mungkin bekerja keras hari itu; menerima telepon, foto-foto, update sosmed, dan melakukan transaksi.
Untuk itu tersedia beberapa titik untuk charge handphone. Kelistrikan di venue ditunjang oleh solar panel dalam memberikan tambahan daya dengan alat pembangkit daya yang lebih sustainable.
Teknologi bertujuan memudahkan dan harus menggunakan energi seminimal mungkin. Formula E merupakan salah satu cabang motor sport termuda, di mana tahun ini tengah memasuki season ke-9. Namun pesan yang dibawanya sungguh visioner, demi hidup manusia yang berkesinambungan.
Seperti yang kita ketahui bahwa cadangan minyak bumi semakin menipis. Semua pabrikan otomotif bersaing demi menciptakan mobil yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan.
Hybrid dan electric kini bukan barang baru lagi. Teknologinya terus berkembang pesat.
Siapa yang tidak ingat ketika Toyota Prius mulai ramai dipakai oleh para keluarga muda di Amerika? Dan Tesla yang berakselerasi mengalahkan Lamborghini Aventador S?
Mobil Formula pun perlu balapan dengan teknologi ini. Memperlihatkan khalayak bahwa kita sudah siap masuk ke era ini. The future is now.
Nama di belakang gagasan balapan Formula E adalah insan motor sport yang tidak asing. Jean Todt (Presiden FIA, sebelumnya CEO Scuderia Ferrari, mengawali karier di dunia motor sport sebagai pereli) sebagai penggagas, Alejandro Agag sebagai marketer dengan bernegosiasi dengan para pihak televisi dan sponsor, Antonio Tajani yang berkonsentrasi untuk pengembangan mobil elektriknya, dan Teo Teocoli. Semangatnya adalah mengurangi emisi Karbon dioksida (CO2) dan campaign teknologi hybrid dan elektrik pada mobil.
Tahun 2013 di Frankfurt Motor Show, diperkenalkan lah Spark-Renault SRT_01. Mobil balap elektrik yang dibangun sang pemenang tender; Spark Racing Technology dengan berkolaborasi dengan Renault. SRT_01 memulai debut di tahun 2014 hingga 2018. Bertenaga 250 Horsepower (195kW), SRT_01 mampu berakselerasi mencapai 100 kph dalam waktu 3 detik dan mempunya kecepatan maksimal 225 kph.
Tahun 2019 Spark SRT05e (Gen 2) hasil kolaborasi Spark dengan Dallara Automobili (pembuat chassis mobil balap dari Italia) resmi menggantikan pendahulunya. Spark SRT05E, juga dikenal sebagai Spark Gen2 digunakan oleh semua team di Kejuaraan Formula E sejak 2018 hingga kini.
Mobil ini memiliki baterai 56 kWh yang baru dari McLaren Applied Technologies, di samping sistem perlindungan kokpit Halo yang juga baru, dan merupakan mobil Formula E pertama yang mampu menyelesaikan jarak balapan penuh.
Berbeda dengan SRT_01 yang punya keterbatasan battery hingga pembalap harus masuk pit untuk mengganti mobil di tengah balapan. SRT05e punya output hingga 250kW (sama dengan 335 bhp) dan sanggup mencapai kecepatan 100 kph dalam 2,8 detik dan top speed 300 kph.
Sebenarnya ada Gen2EVO yang sudah dibuat dan siap rilis di tahun 2020 lalu, tapi dibatalkan. Formula E akan fokus untuk memperkenalkan Spark Gen3 di tahun ini.
Mobil listrik sebenarnya bukan barang baru. Motor listrik pertama kali diciptakan di Hungaria pada tahun 1827, dan setahun kemudian terciptalah mobil berpenggerak motor listrik.
Selanjutnya terus dikembangkan di Belanda, Inggris, hingga kiprahnya di Detroit, US pada era awal tahun 1900-an sebagai mobil yang dikomersialkan.
Namun dengan berkembangnya infrastruktur dan juga ditemukannya sumber minyak di beberapa negara bagian US mobil listrik jadi kalah pamor dengan mobil berpenggerak motor bakar yang ditenagai bensin.
Harga bensin menjadi lebih terjangkau, kondisi jalanan yang memungkinkan untuk perjalanan-perjalanan panjang serta banyaknya inovasi membuat mobil bensin lebih mudah dioperasikan.
Sejak mobil hybrid mulai ramai di tahun 2000 dan terus meningkatnya antusiasme di market, maka makin mendorong electric vehicle (EV) untuk mencuat naik ke permukaan.
Selain itu makin ketatnya European Emission Standard (EURO, Standar emisi Eropa) yang merupakan standar untuk emisi gas buang kendaraan baru dan didefinisikan dalam serangkaian arahan Uni Eropa. Semakin tinggi indeks EURO-nya, maka semakin rendah tingkat emisinya.
Penerapan standar EURO7 direncanakan mulai berlaku pada tahun 2025. EURO7 mempunyai ketentuan tingkat emisi (dengan satuan gram per kilometer) untuk Karbon Monoksida 0.3 dan Nitrogen Oksida 0.03.
Tujuan jangka panjangnya dibuat regulasi seperti ini tentu sudah jelas, adalah untuk menghapus kendaraan berbahan bakar fosil (bensin dan minyak) demi memperlambat perubahan iklim dan mengurangi polusi udara.
Balapan Formula E di Jakarta kemarin dimenangkan oleh Mitch Evans, pembalap asal New Zealand yang membela Jaguar TCS Team, setelah duel seru dengan Jean Eric Vergne dari DS Techeetah. Pembalap asal Swiss yang membela Venturi Racing mendapat juara ke-3.
Bapak Presiden Jokowi dan Bapak Anies Baswedan memberikan trofi untuk para pemenang. Gemuruh penonton membahana di seluruh bagian Jakarta International E-Prix Circuit. GIGI dan KOTAK mempersembahkan lagu-lagu kerennya untuk menghibur semua orang di sana.
Jakarta E-Prix 2022 adalah lembar baru bagi bangsa Indonesia yang bukan hanya sukses menggelar suatu event balap mobil elektrik berskala internasional, tapi juga merupakan langkah maju untuk ciptakan masa depan lebih baik. Balapan sekarang, untuk mobilitas lebih baik di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H