Kemenangan demi kemenangan membuat BMW ingin bisa bertarung di Group 5 dengan musuh bebuyutannya; Porsche. Untuk itu tentu saja spec nya harus mengikuti regulasi Group 5.
Tahun 1978 BMW Motorsport berkolaborasi dengan Lamborghini untuk menciptakan mobil balap mid-engine. Maka lahirlah BMW M1.
Mobil mid-engine pertama BMW dengan engine M88, konfigurasi inline six dan mampu menyemburkan tenaga 273 hp, dengan transmisi ZF 5-speed. M1 mampu dipacu hingga 260 kph.Â
Jochen Neerpasch, Kepala Divisi Motorsport menggagas One Make Race bertajuk "Procar BMW M1 Championship". Tujuannya untuk memperoleh minimum produksi 400 Unit yang menjadi salah satu prasyarat untuk bertarung di ETCC Group 4 (regulasi sudah berubah di tahun itu dan memungkinkan M1 untuk masuk group 4, bukan 5).
Procar BMW M1 menjadi Race pembuka untuk Grand Prix F1 di tahun 1979. Niki Lauda turut berpartisipasi dalam balapan dan menjadi juara di tahun itu. Nelson Piquet di tahun berikutnya.
Kiprah M1 tentu saja makin menaikkan pamor BMW Motorsport. Jelas bahwa BMW mampu menghadirkan mobil balap hebat.
Namun tentu saja tidak semua mampu membeli sebuah Unit M1. Bukan hanya masalah kemampuan, namun antusiasme para penggemar mobil yang lebih menyukai mobil BMW selayaknya generasi New Class Sedan. Maka tahun 1979 BMW M535i lahir.Â
Dibangun dari BMW E12 yang punya body style sedan 4-door. Inilah cikal bakal M5. Dengan engine M90 3.5 L, straight-six, M535i mampu menyemburkan tenaga 215 hp.
M535i tentu saja sudah Full racing option dengan Bilstein Shock Absorbers, Disc brakes, Limited Slip Differential, Recaro Sport seat, Spoiler, Sport Steering Wheel dan Sport Wheels.Â