Mohon tunggu...
Andre Hendra Gunadi
Andre Hendra Gunadi Mohon Tunggu... Penulis - Every man's life is a fairy tale written by God's fingers

Shopping Mall Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Nafsu Gede Tenaga Kurang

3 Agustus 2020   22:04 Diperbarui: 3 Agustus 2020   22:00 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses pencarian tenant idealnya dilakukan sebelum pembangunan fisik dimulai atau setelah market feasibility study dan desain mall dirancang. Selain itu, demografi dan psikografi target market juga harus menjadi perhatian. 

Dongguan adalah kota industri dengan populasi sekitar 8 juta penduduk, mayoritas warganya pekerja imigran dengan penghasilan rendah, sekitar Rp 2,8 juta/bulan. Ibaratnya, jangankan untuk berbelanja di mall, untuk makan sehari-hari pun mereka masih kesulitan.

Berharap customer dari kota sekitar? Sistem transportasinya tidak mendukung, karena lokasinya cukup jauh, 60-90 km, atau sekitar 2-3 jam perjalanan. 

Makanya New South China Mall sempat dijuluki 'The Ghost Mall' saking sepi & kosongnya, meski saat ini ketika mall berganti kepemilikan, traffic & okupansi tenant sudah bertambah tapi masih jauh dari ideal berbanding luasan mall.

Arena permainan roller coaster yang sepi (Photo: Sometimes-interesting.com)
Arena permainan roller coaster yang sepi (Photo: Sometimes-interesting.com)

Lesson learned: sebelum bangun mall pelajari lagi demografi & psikografi target marketnya, dan yang nggak kalah penting prospek retailnya! Apakah retail sudah jenuh? atau masih bisa diserap pasar? Lebih baik membangun mall tumbuh yang dapat di-upsize jika demandnya tinggi. Daripada bangun mall besar tapi kopong.. 

Mimpi Hu Guirong membangun mall terbesar di dunia mungkin tercapai, tapi sayang mallnya juga menjadi yang tersepi di dunia!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun