Mohon tunggu...
Andrea Sujatha
Andrea Sujatha Mohon Tunggu... Penulis - Tukang Nulis (Author)

Penulis, pengamat dunia, dan penyuka sastra.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Melek Investasi ala Gen Z

9 Agustus 2024   10:00 Diperbarui: 9 Agustus 2024   10:38 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang pastilah memiliki kemauan untuk menumbuhkan ekonominya. Mereka akan meracik keuangannya untuk mencapai keuntungan di masa depan. Seperti halnya membeli instrumen investasi, yang terus dilakukan hingga hari ini.

I will tell you how to become rich. Close the doors. Be fearful when others are greedy. Be greedy when others are fearful. (Saya akan memberi tahu Anda cara menjadi kaya. Tutup pintu. Takutlah saat orang lain serakah. Serakahlah saat orang lain takut).

Ucap Warren Buffett, investor kawakan dunia sekaligus direktur Berkshire Hathaway. Buffett mengisyaratkan untuk bersiap di pasar investasi pada saat sedang turun, kemudian keluar atau menjual saat sedang melonjak. Konsep sederhana dan logis yang bisa diikuti setiap orang. Itu serupa dengan menjual kebanyakan barang. Membelinya dengan harga murah dan menjualnya saat harga menjadi mahal, lalu memperoleh keuntungan dari selisih harganya.

Menurut salah satu bapak ekonomi, Adam Smith. Investasi dilakukan karena pemilik modal mengharapkan keuntungan di masa depan. Keuntungan tersebut sangat bergantung pada iklim investasi hari ini dan perhitungan keuntungan secara nyata (Astuti, 2018). Oleh karena itu, investasi sangat diminati banyak orang yang melek keuangan dari waktu ke waktu.

Investasi Keuangan Masa Kini

Pada beberapa tahun terakhir, minat akan investasi keuangan mengalami perubahan signifikan, terutama di kalangan generasi Z. Generasi yang sering disebut sebagai Gen Z ini lahir di antara tahun 1997 hingga 2012. Mereka dikenal sebagai generasi yang tumbuh di era digital dengan akses informasi tak terbatas. Salah satu faktor keunggulan terhadap investasi keuangan yang terus mengalami perkembangan dan modernisasi. Apa saja opsi investasi keuangan yang modern itu? Apa investasi keuangan yang menarik bagi Gen Z? atau Apa saja contoh dari investasi keuangan? Adalah sejumlah pertanyaan yang harus dijawab. Oleh karena itu, jenis investasi keuangan yang menarik perhatian Gen Z seperti:

  • Cryptocurrency
  • Investasi Saham Melalui Aplikasi
  • Reksa Dana atau Exchange Traded Funds (ETF)
  • Peer to Peer Lending
  • Environmental, Social, and Governance (ESG)
  • Non Fungible Tokens (NFTs)
  • Crowdfunding

1. Cryptocurrency

Ketertarikan terhadap cryptocurrency ini didorong potensi keuntungannya yang tinggi, meskipun risikonya juga besar. Para Gen Z tertarik terhadap mata uang digital ini karena desentralisasi dan transparansi yang ditawarkan oleh teknologi blockchain, serta kemampuannya untuk menghindari kendali perbankan tradisional. Contoh dari cryptocurrency: Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, Cardano, dll.

Kelebihan:

  • Potensi Keuntungan Tinggi: Cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum telah menunjukkan pertumbuhan nilai yang signifikan dalam beberapa tahun berakhir. Banyak yang telah menikmati keuntungan luar biasa dari investasi mata uang digital ini.
  • Desentralisasi: Teknologi blockchain memungkinkan transaksi tanpa perantara seperti bank atau pemerintah yang dianggap lebih aman dan transparan.
  • Akses Mudah: Berbagai platform seperti Coinbase, Binance, dan banyak lainnya menjadikan pembelian dan penjualan mata uang digital menjadi sangat mudah.

Kekurangan:

  • Volatilitas Tinggi: Nilai cryptocurrency bisa sangat fluktuatif, sehingga berisiko tinggi bagi investor yang tidak siap menghadapi perubahan besar dalam nilai investasi mereka.
  • Kurangnya Regulasi: Sebagian besar cyptocurrency tidak diatur oleh pemerintah, sehingga ada risiko penipuan dan kehilangan uang.
  • Keterbatasan Penggunaan: Meskipun semakin diterima, cryptocurrency belum tersedia secara masif sebagai alat pembayaran di banyak tempat.

2. Investasi Saham Melalui Aplikasi

Aplikasi perdagangan saham telah mempermudah akses investasi saham bagi Gen Z. Melalui fitur-fitur aplikasi yang user friendly, Gen Z dapat membeli dan menjual saham dengan mudah lewat ponsel mereka. Selain itu, informasi mengenai perusahaan dan analisis pasar tersedia dalam genggaman, memungkinkan mereka untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik. Contoh dari saham melalui aplikasi: Membeli saham perusahaan besar seperti Apple, Tesla, Amazon, atau berinvestasi dalam saham startup yang menjanjikan.

Kelebihan:

Aksesibilitas: Aplikasi seperti Robinhood, eToro, dan Ajaib memungkinkan pengguna membeli dan menjual saham dengan mudah hanya dengan beberapa klik di smartphone.

Biaya Rendah: Banyak aplikasi menawarkan trading tanpa komisi, sehingga lebih terjangkau bagi investor pemula.

Informasi dan Edukasi: Aplikasi ini sering kali menyediakan berita pasar, analisis, dan alat edukasi untuk membantu pengguna membuat keputusan investasi yang lebih baik.

Kekurangan:

Risiko Pasar: Saham bisa naik dan turun nilainya. Tanpa pemahaman yang baik tentang pasar, investor bisa kehilangan uang mereka.

Kecanduan: Kemudahan akses bisa membuat beberapa orang trading terlalu sering, bahkan tanpa strategi yang jelas sehingga mengakibatkan kerugian.

Ketergantungan Teknologi: Aplikasi bisa mengalami downtime atau masalah teknis lainnya yang bisa menghambat transaksi pada waktu kritis.

3. Reksa Dana atau ETF

Reksa dana dan Exchange Traded Funds (ETF) adalah pilihan investasi menarik bagi Gen Z yang mencari diversifikasi dan manajemen risiko yang lebih baik. Kedua instrumen ini memungkinkan investor memiliki portofolio dari berbagai saham atau obligasi, yang dikelola oleh profesional. Ini memberikan kesempatan bagi Gen Z untuk berinvestasi dengan modal lebih kecil dan risiko yang lebih terkontrol. Contohnya: Vanguard Total Stock Market ETF (VTI), SPDR S&P 500 ETF (SPY), Fidelity Contrafund (FCNTX), dll.

Kelebihan:

Diversifikasi: Berinvestasi dalam reksa dana atau ETF mendapatkan akses ke portofolio yang terdiri dari berbagai saham atau obligasi, sehingga membantu mengurangi risiko.

Dikelola Profesional: Dana ini dikelola oleh manajer investasi profesional, sehingga investor bisa mengandalkan keahlian mereka.

Likuiditas: Reksa dan ETF mudah diperdagangkan di pasar saham, sehingga investor bisa menjualnya kapan saja.

Kekurangan:

Biaya Pengelolaan: Reksa dana sering kali mengenakan biaya pengelolaan yang bisa mengurangi keuntungan.

Potensi Keuntungan Terbatas: Karena diversifikasi, potensi keuntungan mungkin tidak setinggi investasi langsung pada saham individual.

Risiko Pasar: Meskipun diversifikasi membantu mengurangi risiko, rekasa dana dan ETF tetap bisa mengalami kerugian jika pasar mengalami penurunan.

4. Peer to Peer Lending

Peer to peer (P2P) lending adalah model investasi yang memungkinkan individu meminjamkan uang langsung kepada peminjam melalui platform online. Gen Z tertarik pada investasi ini karena memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan deposito bank, serta memungkinkan mereka mendukung usaha kecil dan menengah. Contoh dari P2P Lending seperti: KoinWorks, Investree, Modalku, dll.

Kelebihan:

Pengembalian Tinggi: P2P lending sering menawarkan pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan deposito bank tradisional.

Dampak Sosial: Investor bisa memilih untuk mendanai usaha kecil atau individu yang membutuhkan pinjaman, sehingga memberikan dampak positif.

Diversifikasi Portofolio: Menambahkan P2P lending ke dalam portofolio bisa membantu diversifikasi sumber penghasilan.

Kekurangan:

Risiko Kredit: Peminjam mungkin gagal membayar pinjaman mereka, sehingga investor bisa kehilangan uang.

Kurangnya Likuiditas: Tidak seperti saham yang bisa dijual kapan saja, P2P lending biasanya terkunci dalam jangka waktu tertentu.

Kurangnya Regulasi: Banyak platform P2P masih dalam tahap awal regulasi, sehingga ada kemungkinan terdapat risiko operasional.

5. Investasi Berbasis Lingkungan dan Sosial (ESG)

Generasi Z sangat peduli dengan isu-isu lingkungan dan sosial, sehingga investasi berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG) semakin populer. Mereka mencari perusahaan yang tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga berkontribusi positif terhadap lingkungan dan masyarakat. Investasi ESG mencakup perusahaan yang berkomitmen pada praktik berkelanjutan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang baik. Contohnya: iShare MSCI KLD 400 Social ETF (DSI), Vanguard FTSE Social Index Fund (VFTSX).

Kelebihan:

Dampak Positif: Investor dapat mendukung perusahaan yang memiliki praktik bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial.

Tren Pertumbuhan: Perusahaan dengan praktik ESG yang baik cenderung lebih tahan terhadap risiko reputasi dan regulasi.

Daya Tarik Jangka Panjang: Banyak investor percaya bahwa perusahaan dengan nilai ESG yang tinggi akan lebih sukses dalam jangka panjang.

Kekurangan:

Pengembalian Tidak Pasti: Meskipun ada potensi pertumbuhan, namun tidak ada jaminan bahwa investasi ESG akan memberikan pengembalian yang lebih baik.

Biaya Tinggi: Beberapa produk investasi ESG memiliki biaya pengelolaan yang lebih tinggi.

Terbatasnya Pilihan: Tidak semua sektor industri memiliki banyak pilihan perusahaan dengan skor ESG tinggi.

6. NFT (Non Fungible Token)

Non Fungible Tokens (NFTs) adalah bentuk baru aset digital yang menggunakan teknologi blokchain untuk mengamankan kepemilikan unik atas item digital seperti karya seni, musik, dan barang koleksi. Gen Z tertarik pada NFT karena mereka melihatnya sebagai cara baru untuk mendukung seniman ataupun kreator, serta sebagai investasi yang dapat bernilai tinggi di masa depan. Contohnya: Karya seni digital di platform seperti OpenSea, Rarible, atau NBA Top Shot untuk koleksi kartu digital.

Kelebihan:

Kepemilikan Unik: NFT memberikan bukti kepemilikan yang unik atas item digital, seperti karya seni, musik, atau barang koleksi.

Potensi Nilai Tinggi: NFT tertentu dapat meningkatkan nilainya secara signifikan seiring waktu.

Dukungan untuk Kreator: Membeli NFT memungkinkan investor mendukung seniman dan kreator langsung.

Kekurangan:

Volatilitas: Nilai NFT bisa sangat fluktuatif, tidak ada jaminan bahwa nilainya akan tetap atau meningkat.

Risiko Penipuan: Karena pasar NFT relatif baru, ada risiko penipuan dan kepemilikan palsu.

Kurangnya Regulasi: Pasar NFT belum diatur dengan baik, sehingga ada risiko tambahan terkait perlindungan konsumen.

7. Crowdfunding

Crowdfunding adalah cara bagi individu untuk berinvestasi dalam proyek atau usaha baru melalui platform seperti Kickstarter, Indiegogo, atau GoFundMe. Gen Z sering kali tertarik untuk mendukung inovasi dan ide-ide kreatif yang mereka yakini dapat memberikan dampak positif. Selain potensi keuntungan, mereka juga merasakan kepuasan karena berkontribusi pada sesuatu yang mereka anggap berarti.

Kelebihan:

Dukungan Inovasi: Investor bisa mendukung proyek atau usaha baru yang inovatif dan menarik.

Keterlibatan Langsung: Crowdfunding memungkinkan investor merasa lebih terlibat dalam proyek yang mereka dukung.

Akses Awal: Investor sering kali mendapatkan akses awal ke produk atau layanan yang didukung.

Kekurangan:

Risiko Tinggi: Banyak proyek crowdfunding yang gagal atau tidak memenuhi harapan, sehingga investor bisa kehilangan uang mereka.

Likuiditas Terbatas: Investasi dalam crowdfunding biasanya tidak likuid dan tidak bisa dijual atau diperdagangkan dengan mudah.

Kurangnya Jaminan: Tidak ada jaminan bahwa proyek yang didukung akan berhasil atau memberikan pengembalian.

Ragam investasi keuangan masa kini menawarkan berbagai pilihan yang menarik bagi Gen Z. Akses informasi yang luas dan teknologi yang terus berkembang, generasi ini memiliki kesempatan untuk berinvestasi dengan cara yang lebih mudah, transparan, dan sesuai dengan nilai-nilai mereka. Meskipun demikian, penting sekali untuk memahami risiko yang ada dan melakukan riset mendalam sebelum membuat keputusan investasi. Melalui pendekatan yang tepat, investasi ini bisa menjadi alat yang efektif untuk membangun kekayaan dan mencapai tujuan finansial jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun