Kurangnya Likuiditas: Tidak seperti saham yang bisa dijual kapan saja, P2P lending biasanya terkunci dalam jangka waktu tertentu.
Kurangnya Regulasi: Banyak platform P2P masih dalam tahap awal regulasi, sehingga ada kemungkinan terdapat risiko operasional.
5. Investasi Berbasis Lingkungan dan Sosial (ESG)
Generasi Z sangat peduli dengan isu-isu lingkungan dan sosial, sehingga investasi berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG) semakin populer. Mereka mencari perusahaan yang tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga berkontribusi positif terhadap lingkungan dan masyarakat. Investasi ESG mencakup perusahaan yang berkomitmen pada praktik berkelanjutan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang baik. Contohnya: iShare MSCI KLD 400 Social ETF (DSI), Vanguard FTSE Social Index Fund (VFTSX).
Kelebihan:
Dampak Positif: Investor dapat mendukung perusahaan yang memiliki praktik bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial.
Tren Pertumbuhan: Perusahaan dengan praktik ESG yang baik cenderung lebih tahan terhadap risiko reputasi dan regulasi.
Daya Tarik Jangka Panjang: Banyak investor percaya bahwa perusahaan dengan nilai ESG yang tinggi akan lebih sukses dalam jangka panjang.
Kekurangan:
Pengembalian Tidak Pasti: Meskipun ada potensi pertumbuhan, namun tidak ada jaminan bahwa investasi ESG akan memberikan pengembalian yang lebih baik.
Biaya Tinggi: Beberapa produk investasi ESG memiliki biaya pengelolaan yang lebih tinggi.
Terbatasnya Pilihan: Tidak semua sektor industri memiliki banyak pilihan perusahaan dengan skor ESG tinggi.