Mohon tunggu...
Andreas Pisin
Andreas Pisin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Biarpun Gunung-Gunung Beranjak Dan Bukit-Bukit Bergoyang Namun Kasih Setia-Ku Tidak Akan Beranjak Daripadamu

SEIRAMA LANGKAH TUHAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Paroki Salib Suci Menyumbung, Tantangan dan Peluang dalam Pelayanan Pastoral

4 Maret 2022   08:57 Diperbarui: 4 Maret 2022   09:00 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang semua keperluan pastoral yang berkaitan dengan biaya sudah bisa ditanggung dengan bunga tabungan tersebut. Dengan uang sebanyak itu banyak hal telah dilakukan untuk terutama pembangunan gereja-gereja di stasi. Secara keseluruhan gereja-gereja di stasi-stasi sudah permanen dengan kapasitas yang lebih dari cukup untuk menampung umat yang hadir. Masalahnya uang sebanyak itu belum digunakan secara maksimal untuk menunjang karya pastoral di paroki ini. Setelah pemenuhan sarana dan prasarana terpenuhi, Gereja perlu juga melebarkan sayap untuk membangun sumber daya manusia dengan membantu biaya pendidikan bagi anak-anak yang berniat sekolah tetapi tidak mampu karen terbatasnya biaya. Dengan tabungan yang sebegitu besar seharusnya tidak ada lagi yang namanya anak-anak yang putus sekolah paling tidak bisa menamatkan Sekolah Menengah Atas. Peluang ini yang belum dilirik oleh Gereja dalam meningkatkan mutu jemaatnya. 

 Pastoral Kaum Kaum Muda

 Orang muda itu mau suara mereka didengar. Di sini perlunya pelayanan bagi kaum muda, tujuannya untuk mengayomi mereka. Orang muda itu rajin bekerja bila mereka dipercaya untuk melakukan suatu tugas. Sebagai pribadi yang sedang berkembang mereka memiliki ciri khas dan keunikan yang tak tergantikan, kualitas bakat dan minan. Mereka mempunyai perasaan, pola pikir, tata nilai dan pengalaman tertentu, masalah kebutuhan, hak dan kewajiban seta peranan tersendiri. Semua itu merupakan potensi untuk dikembangkan sehingga kaum muda dapat berperan serta dalam kehidupan Gereja dan Masyarakat.[8] Pendidikan kaum muda sangat penting, kaum muda itu harus didik untuk melampaui batas-batas keluarga dan membuka jiwanya baik untuk masyarakat Gereja maupun untuk masyarakat dunia.[9] Dalam komunitas paroki, merek harus diterimasedemikian rupa, sehingga di dalamnya mereka mendapat kesadaran, bahwa mereka adalah anggota umat Allah yang hidup dan aktif. Dalam katekese dan dalam pelayanan sabda, dalam bimbingan demikian pula dalam pelayanan kegembalaan lainnya.[10] 

 Meningkatkan pelayanan bagi perkembangan iman

Kedewasaan iman umat itu perlu di lakukan pembinaan secara terus menerus agar pengetahuan agama umat semakin mendalam. Umat kurang terlibat dalam kehidupan menggereja tidak lain karena umat kurang sadar betapa pentingnya kehidupan menggereja itu. Tugas untuk membina kaum awam itu pertama-tama dilakukan oleh para pastor paroki, ini tugasnya untuk memupuk kerasulan, dan memberikan asas-asas dan bantuan rohani dan menata kehidupan iman umat.[11] Karena itu perlunya kerja sama antara pastor dengan kaum awam. Kerja sama ini bertujuan untuk menemukan apa yang dibutuhkan oleh umat. Serentak pula sebagai anggota yang hidup dan saksi Gereja, ia menghadirkan dan mengaktifkan Gereja di tengah tata dunia.[12]

 Refleksi Historis

 Tantangan yang dihadapan dalam karya pastoral selalu ada di sepanjang sejarah Gereja, masalah tantangan-tantangan ini tidak mengkerdilkan Gereja tetapi sebaliknya membuat iman umat itu semakin didewasakan. Hal ini memang telah teruji oleh waktu, bahwa Gereja Katolik itu tetap bisa eksis sampai pada saat ini. Kemampuan Gereja Katolik mengatasi semua badai tantangan bukan dengan meredamnya atau menghindarinya tetapi mengolahnya menjadi suatu pembelajaran dan terus melakukan penyesuaian diri dengan situasi dunia yang tuntutannya semakin kompleks.

Dalam hal ini Gereja tidak cepat bersikap reaktif terhadap segala sesuatu yang baru tetapi harus mendalami dan melihat sisi positifnya.[13] Semua tindakan yang dilakukan oleh Gereja tidak lain adalah demi kebaikan seluruh umat demi pemeliharaan iman umat. Umat harus diarahkan untuk hidup sesuai panggilannya sebagai pengikut Kristus. Berdasarkan kasus-kasus yang telah disebutkan dalam pembahasan, Gereja harus memiliki kebijakan yang mendukung kehidupan umat dan tidak bertentangan dengan hukum gereja maupun negara.

Di sini tugas seorang pastor tidaklah gampang. Pastor harus menjadi penerang bagi kehidupan umat. Pastor sebagai penjaga gawan iman umat, jika ada suatu yang kurang baik maka tugas pastor untuk mengoreksinya. Pengalaman Gereja dalam memperbaharui selama ini tentu menjadi pegangan untuk jeli melihat apa yang diinginkan umat dan apa yang menjadi kebutuhan mendesak umat.

Jangan sampai Gereja terlambat merespon gerakan-gerakan yang mengarah pada kekacauan dalam tubuh Gereja. Untuk saat ini bahaya itu sangat tampak dari berbagai segi. Bila melihat kasus di atas, ancamannya sangat nyata hadir dalam bentuk budaya sekular yang tidak peduli akan kehidupan iman. Umat telah terkondisikan untuk berusaha memenuhi keinginan semata. Bahaya nyata itu meliputi perilaku konsumtif, hedonisme dan sikap akeptis terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan beriman, karena dibutakan oleh pemahaman-pemahaman keliru tentang kehidupan.   

 Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun