Pada dasarnya perutusan melekat dalam tugas pengudusan dunia dengan meresapi pelbagai bidang urusan duniawi dengan semangat Kristus, supaya semangat dan cara hidup Kristus mengelola seluruh dunia bagaikan ragi, sehingga kerajaan Allah bisa bersemi di tengah dunia.
Yang mengemban tugas menjadi seorang guru Pendidikan Agama Katolik adalah awam. Lumen Gentium mengatakan bahwa panggilan mereka (awam) yang khas adalah mencari kerajaan Allah dengan mengurusi hal-hal yang fana dan mengaturnya seturut kehendak Allah.
Sesuai dengan keberadaaanya di tengah dunia, seorang awam diharapkan agar dapat menjalankan segala macam tugas dan pekerjaan duniawi dan berada di tengah kenyataan biasa hidup berkeluarga dan sosial.
Hidup mereka (awam) kurang lebih terjalin dengan semua realitas dunia. Dalam beragam realitas tersebut  mereka dipanggil untuk menunaikan tugas mereka sendiri dengan dijiwai semangat Injil, dan dengan demikian ibarat ragi membawa sumbangan mereka demi pengudusan dunia bagaikan dari dalam.
Begitulah mereka memancarkan iman, harapan dan cinta kasih terutama dengan kesaksian hidup mereka, serta menampakkan Kristus kepada sesama. Jadi tugas mereka yang istimewa yakni menyinari dan mengatur semua hal-hal fana, yang erat-erat melibatkan mereka, sedemikian rupa, sehingga itu semua selalu terlaksana dan berkembang menurut kehendak Kristus, demi kemuliaan Sang Pencipta dan Penebus.
Usaha yang hendak dibangun oleh guru agama dalam melaksanakan tugas dan misi Gereja haruslah terlaksana dengan baik, agar mewujudkan suatu bentuk kesaksian yang dapat mempengaruhi orang lain.
Bila kembali merujuk pada kasus di atas, maka secara kompetensi pedagogik, yang bersangkutan tidak bermasalah, tetapi yang bersangkutan bermasalah secara iman dan moral karena berkaitan dengan baptisan yang telah diingkari dan tidak memberikan kesaksian hidup yang benar, dalam mana tidak menjadi contoh yang baik bagi peserta didik.
Dalam hal ini kiranya dapat disampaikan ke Uskup selaku ordinaris wilayah dan berkoordinasi dengan Kemenag setempat agar dapat mengambil tindakan solutif demi masa depan kehidupan iman dan moral para peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H