Halo, Sobat Sehat! Tidak terasa, di akhir tahun 2022 ini kita sudah hampir memasuki tahun ke-3 era pandemi virus COVID-19. Jika ditinjau ke belakang, bisa dibilang kita sudah 'berteman' dengan Si Virus ini.Â
Namun, tanpa kita sadari virus COVID-19 dapat meningkatkan radikal bebas yang ada dalam tubuh kita. Tahukah kamu? Ada banyak sekali penyakit yang dapat muncul akibat akumulasi radikal bebas yang tentunya dapat menyerang siapapun tanpa memandang umur, salah satunya adalah diabetes.
Menurut prediksi KEMENKES, diabetes yang merupakan salah satu penyakit kronis akan semakin memarak pada tahun 2030 mendatang bila pola hidup tidak sehat kian berlanjut.Â
Tak hanya diabetes, beberapa penyakit lainnya seperti kardiovaskular maupun kanker juga diprediksi memiliki akhir yang serupa. Selain munculnya penyakit, pola hidup juga dapat menurunkan kesehatan kognitif yang menyangkut daya ingat dan kemampuan berpikir seseorang.
Wah, tentunya kita tidak berharap penyakit ini menyerang kita, ya! Nah, langkah awal yang baik untuk menjauhi diri dari penyakit ini adalah dengan mengubah pola hidup kita, salah satunya adalah dengan konsumsi bahan pangan yang kaya akan antioksidan. Nah, salah satu sumber antioksidan adalah buah anggur. Sebagian besar dari teman-teman pasti pernah mengonsumsi buah anggur. Namun, apakah kamu familiar dengan anggur muscadine?
Apa itu anggur muscadine?
Jadi, anggur muscadine (Vitis rotundofilia) merupakan jenis anggur yang dengan kandungan antioksidan yang sangat berlimpah, seperti flavanol, asam fenolat, stilbene, maupun antosianin. Jika durian adalah 'raja' dari segala buah-buahan, mungkin anggur muscadine ini adalah 'raja' dari anggur lainnya.Â
Anggur muscadine sering dikonsumsi dalam bentuk olahan seperti jus atau selai. Namun, kadar antioksidan yang diterima tubuh cenderung tidak maksimal.Â
Terlebih lagi, jika kita konsumsi anggur ini setiap hari, tentunya bisa sangat membosankan. Dewasa ini, sudah banyak produk komersil suplemen ekstrak kulit dan biji anggur muscadine dengan klaim kaya akan antioksidan fenolik. Tahukah kamu? Ada serangkaian metode penelitian yang dapat membuktikan klaim produk ini. Bagaimana caranya, simak penjelasan berikut ini!
Metode analisis