Ketika membahas pendahuluan, orang Athena berulang kali mengatakan bahwa hal itu melibatkan pengajaran, pembelajaran, dan alasan. Jika interpretasi ini benar, maka Undang-Undang menyajikan pandangan yang jauh lebih optimis dari rata-rata warga negara daripada Republik . Di Republik sendiri, para petani dan pengrajin tidak menerima pelatihan filosofis, tetapi lebih kepada bacaan ini warga Magnesia akan memahami beberapa alasan filosofis yang mendasari di balik hukum.
BUKU 5
Selanjutnya disini orang Athena menjelaskan bahwa jiwa adalah penguasa tubuh dan itu harus prioritaskan. Bagaimanapun, kebanyakan orang lalai untuk melakukan ini, dan malah mengejar kecantikan, kekayaan, dan kesenangan dengan mengorbankan kebaikan dan akibatnya mereka malah lebih fokus memprioritaskan jiwanya daripada tubuhnya sendiri. Meskipun manusia harus mengutamakan jiwa di atas tubuh, mereka juga berkewajiban untuk menjaga tubuh mereka. Namun, kebanyakan dari meraka malahan tidak menghormati tubuh dengan menjadi sangat cantik, sehat, dan kuat. Prinsip yang sama berlaku untuk kekayaan. Terlalu banyak kekayaan akan menyebabkan permusuhan dan keserakahan, sementara kekayaan yang terlalu sedikit akan membuat seseorang rentan terhadap eksploitasi atau dimanfaatkan. Pembaca mungkin menganggap gagasan tentang menghormati jiwa dan tubuh tidak hanya terdengar mistis, tetapi juga salah. Lagi pula, mungkin baik bagi saya untuk menjadi sehat secara fisik, tetapi sepertinya saya tidak melanggar kewajiban jika tidak. Namun, keanehan ini dapat dijelaskan jika kita mempertimbangkan tiga hal. Pertama, pembagian orang Athena antara menghormati jiwa dan menghormati tubuh memetakan perbedaan yang dia utarakan dalam Buku 1 antara barang-barang ilahi dan manusiawi. Manusia menghormati jiwa dengan mengejar kebajikan. Ini adalah latihan ilahi karena jiwa itu sendiri adalah ilahi.
Meskipun hubungan agama penting bagi Platon, perbedaan ini sebenarnya antara barang "internal" dan "eksternal". Barang-barang internal adalah barang-barang akal dan budi pekerti, sedangkan barang-barang eksternal adalah segala sesuatu yang berpotensi baik yang berada di luar pikiran dan budi pekerti. Bagi Plato, nilai barang-barang eksternal bergantung pada keberadaan barang-barang internal, sedangkan nilai barang-barang internal sama sekali tidak bergantung pada keberadaan barang-barang eksternal. Dengan kata lain, barang internal bagus dalam setiap situasi, sedangkan barang eksternal hanya bagus dalam beberapa situasi. Karena itu, Platon merasa aneh bahwa manusia mencurahkan begitu banyak waktu dan energi untuk mengejar barang-barang eksternal dan sangat sedikit untuk mencapai barang-barang internal.
Kedua, etika Yunani Kuno biasanya diartikan sebagai egois dalam arti bahwa penyelidikan etis berpusat pada pertanyaan tentang apa kehidupan terbaik bagi seorang individu. Dalam kerangka ini, diskusi tentang mengapa seseorang harus menjadi bajik diletakkan dalam kaitannya dengan bagaimana kebajikan berhubungan dengan kesejahteraan. Dengan kata lain, ahli etika Yunani Kuno berpendapat bahwa kita memiliki alasan untuk menjadi bajik; yaitu, kebajikan itu akan membantu kita menjalani kehidupan yang sukses dan bahagia. Dengan pemikiran ini, masuk akal jika Platon berpikir kita berkewajiban untuk merawat jiwa dan tubuh, karena kehidupan yang baik membutuhkannya.
Ketiga, perlu diingat bahwa teori-teori etika utama saat ini memiliki fitur-fitur tentang diri sendiri yang dibangun di dalamnya dan dengan demikian gagasan ini tidak sepenuhnya unik bagi Plato (dan ahli etika Yunani Kuno lainnya). Tiga teori etika utama saat ini adalah etika kebajikan (diadvokasi oleh Plato), deontologi, dan konsekuensialisme sang ilham untuk deontologi, berpendapat bahwa kita memiliki kewajiban untuk memperbaiki diri, sementara konsekuensialisme, dalam bentuknya yang paling tradisional berpendapat bahwa ketika menentukan bagaimana saya harus bertindak, kesejahteraan pribadi saya sendiri dipertimbangkannya.
Lalu dibuku ini juga menjelaskan tentang :
- Pemilihan warga
- Distribusi tanah
- Kependudukan dan Agama
- Negara Ideal
- Empat kelas property
- Unit Administrasi Negara
- Fleksibilitas hukum berdasarkan fakta
- Pentingnya matematika
- Pengaruh iklim.
BUKU 6
Pada buKu ini adabagian yang menceritakan tentang pemungutan suara. yaitu bahwasannya Dengan geografi dan populasi Magnesia didirikan, Athena mulai menggambarkan berbagai kantor di kota dan proses pemilihan. Proses pemilihan disini bisa terbilang cukup rumit dan sulit untuk dimengerti, tetapi biasanya juga ada empat tahap dalam proses pemungutan yaitu : pencalonan, pemungutan suara, pengundian, dan pengawasan. Semua warga negara yang telah bertugas (atau yang  sedang bertugas) di militer akan mencalonkan diri sebagai kandidat dengan menuliskan nama mereka di papan yang dipajang untuk umum. Selama waktu ini, mereka para kandidat diizinkan untuk menghapus nama apa pun yang menurut mereka tidak cocok. Nama-nama yang paling sering muncul akan disusun menjadi daftar yang dimana warga negara akan memberikan suara mereka. Proses ini kemudian akan berulang; nama-nama warga negara yang memperoleh suara terbanyak akan disusun menjadi daftar lain. Dari daftar ini, akan diambil undian untuk menentukan siapa yang mendapatkan posisi. Jika nama-nama yang terpilih lolos pemeriksaan, mereka akan dinyatakan terpilih.
Pada masa Plato, pengundian dilihat sebagai proses demokrasi, sedangkan pemungutan suara lebih dilihat sebagai proses oligarkis. Disini Idenya adalah bahwa jika semua warga negara adalah sama, maka mereka semua berhak untuk memegang jabatan, yang dengan demikian, satu-satunya prosedur yang adil adalah memilih kantor secara acak. Untuk membuat warga negara memilih seorang kandidat, itu berarti akan mengakui bahwa beberapa warga negara lebih berkualitas dan lebih layak untuk menjabat daripada yang lain. Oleh karena itu, dimasukkannya lot casting adalah konsesi terhadap sentimen egaliter yang ditemukan di negara-negara demokrasi. Ada cukup berbagai jabatan yang dijelaskan pada Buku 6 ini, akan tetapi hanya tiga yang patut dicatat yaitu majelis, dewan, dan penjaga hukum.
Majelis terbuka untuk semua warga negara yang sedang atau pernah bertugas di kemiliteran. Fungsi utamanya adalah untuk memilih anggota dewan dan pejabat lainnya, meskipun ada fungsi lain. Dewan terdiri dari sembilan puluh anggota dari setiap kelas properti, dengan total 360 anggota. Keanggotaan berlangsung selama satu tahun dan fungsi utamanya adalah menyelenggarakan urusan negara sehari-hari seperti mengawasi pemilihan umum dan menyelenggarakan majelis. Lalu penjaga hukum terdiri dari tiga puluh tujuh warga negara yang berusia setidaknya diantara lima puluh tahun. Mereka memegang posisi tersebut setidaknya selama dua puluh tahun dan fungsi utama mereka adalah menjaga hukum. Tugas utama mereka yaitu menjaga hukum dan mengawasi pejabat serta warga biasa dan juga membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang sulit.