Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berpikir Pendek Merusak Sungai (Cerita Pabrik gula di Mojokerto - 4)

26 Januari 2022   09:57 Diperbarui: 26 Januari 2022   10:00 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sungai adalah tameng terakhir air tawar. Karena aslinya air tawar tersimpan di dalam tanah (meresap ke dalam tanah). jika jenuh akan keluar sebagai mata air atau juga sumur artesis yang meluap ke atas. hasilnya akan menjadi sungai.
Pada sungai, air juga tersimpan di sungai dengan berkelok-kelok tidak langsung terbuang ke laut. Jadi cadangan air akan aman. Kelak ada berbagai penelitian dan dipastikan bahwa tugas manusia adalah menahan selama-lamanya air tawar di daratan tapi tidak menimbulkan bencana.


Nah...itu ilmu dasar tentang air dan sungai......sampai...
Datanglah bencana bernama kapitalis.
Sederhana saja. Ingin uang banyak. Karena VOC perusahaan terbesar dalam sejarah bangkrut karena korupsi....Belanda menancapkan kuku dengan mulai menjajah ke sistem pemerintahan di awal 1800-an
Ehhhh..mau menjajah kok adaaa saja halangan..Apalagi berupa perang jawa 1825-1830.
Bangkrut Lagiiiiii!!!!


Cara mudah yaitu.......industrialisasi.
Karena Eropa masih gandrung rasa manis. Gula adalah komoditas yang paling mudah dijual. Dibuatlah tanam paksa. Kalau di Mojokerto tanam Paksanya adalah Tebu...
Mulai 1830 Mojokerto ditanami tebu.


Dulunya kan luaas sekali sungai ini, juga dalam. Dalam berarti ketinggiannya jauh di bawah daratan. bagaimana bisa mengairi kebun tebu kalau air sungai jauh di bawah. Air harus di atas..baru bisa turun ke kebun tebu dengan mudah.
Wah..Belanda berpikir pendek. Diuruglah sungai nan luas ini.
Air berdatangan terus, kan bisa banjir karena sungai menjadi lebih tinggi daripada dataran. Dibuatlah tanggul. Jadilah sungai seperti sekarang. Namanya masih Sungai Kadiri. Sudah tinggi..lebih tinggi daripada kota Mojokerto (seperti sekarang ini)
Dibuat juga pabrik gula pertama di Mojokerto Sentanen Lor. Fungsi sungai tidak lagi menjadi penyedia air tapi sebagai drainase juga (membuang limbah).


Daaan...mereka mengangkut hasil gula melalui kapal dari dekat Jembatan Gajah Mada sekarang ini menuju ke pelabuhan Surabaya.
Pabrik gula ini tebu kian diperbanyak. Ada 12 pabrik gula di Mojokerto ya. Tebu juga harus diperbanyak. Otomatis air juga harus datang lebih cepat.


Dibuatlah sungai-sungai baru.
 Pada daerah saya...Puri adalah daerah paling strategis dan dianggap  sangat subur. Jadinya dibuat 15 sungai baru.
Sekarang sungai ini tercatat
1.  Afvour/Kali Cemporat
2. Kali Kintelan
3. Sekunder Kedungpring
4. Sekunder Ngrayung
5. Sekunder Pohkecik
6. Sekunder Ketintang B
7. Sekunder Ketintang C1
8. Sekunder Ketintang C2
9. Saluran Sumber Sambikuning
10. Saluran Sumber Kates
11. Saluran Sumber Karang Tengah
12. Saluran Primer Pehngaron
13. Saluran Sekunder Pehngaron
14. Saluran Sekunder Tirim Kidul
15. Saluran Sekunder Tampung


Semua buatan kolonial. Fungsinya ya mengairi tebu biar mudah.
Berpikir pendek....Sungai yang dikecilkan ditinggikan menjadi masalah. Kota perekonomian (Surabaya sering banjir)
Jadinya....dibuat sungai baru. Sungai dipecah, dan dibuat juga saluran baru sepanjang 42 km. Mojokerto ke Porong (sungai porong)
Dengan cara apa ya...tadi kok mengurug...meninggikan sungai...menyempitkan sungai..sekarang membuat sungai baru.
Duluuu...belum ada Komatsu...Caterpillar..kobelco...merk Bego (eskavator). Jadi dengan manusia lah. Berapa gajinya?
Ini yang tidak dipahami generasi sekarang. Hampir tidak ada cerita tentang "Kerja Rodi" Kerja paksa tanpa bayar oleh Belanda. Budak lah.


banyak yang mati karena kerja rodi ini. Sekarang seperti ada pembelokan sejarah...tidak ada cerita kerja rodi ini. Yang ada adalah belanda membangun dengan hebat. Padahal........


Nah...jadilah sungai porong, kemudian ke arah Surabaya menjadi kali surabaya sebelum dipecah lagi menjadi jagir dan kali mas...Saya tidak akan cerita itu, lingkup saya kan Mojokerto . Inilah istilah Sungai Brantas mulai ada menggantikan Sungai Kadiri.
Dipecah gitu. Dibendung. Biar bisa diatur debit airnya, jadinya tidak banjir lagi di surabaya. Aman?? belum...karena berpikir pendek itu..


Terus....transportasi jadi terhambat. Kereta api kan belum ada. Adanya kan akhir 1800an. Jadi sungai adalah transportasi  penting. Dibuatlan Sluis. Saluran yang bisa dibuat kapal mendaki. Naik ke sungai yang lebih tinggi akibat dibendung.
Saya sertakan gambar Sluis cara menaik turunkan kapal. Mojokerto dulu ada beberapa sluis seperti ini.
Saya juga mengambil beberapa foto koleksi Dr Raymond Valiant Direktur Utama PT Jasa Tirta. Karena saya banyak mendapat ilmu sejarah air dan ilmu sungai dari beliau.


Akhirnya jadilah Sungai porong dan sungai surabaya.
Masih banjir juga.
belanda sih "Nggak Ngurusssssssss" kalau yang kebanjiran penduduk pribumi. Mereka ketakutan karena yang kebanjiran kebun tebu....Gulden akan melayang lah.
Berpikir pendek lagiiiii..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun