Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jenderal Kudis di Mojokerto (PETA)

15 Februari 2021   05:56 Diperbarui: 15 Februari 2021   06:47 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dilucutilah senjata tentara Jepang. Siapa yang melucuti? PETA....Pembela tanah air bentukan Jepang dan Heiho (tentara Jepang dari penduduk pribumi).

Setelah senjata dilucuti, kekuatan persenjataan Indonesia setara dengan pemenang perang dunia. Karena di Surabaya merupakan pusat persenjataan terbesar di asia tenggara. Masalahnya kan manusianya hanya sedikit yang terlatih untuk berperang secara modern.

Nah...Pemenang perang dunia menunjuk Inggris untuk melucuti Jepang. Berdasarkan intel Belanda 4 tahun lalu, Indonesia atau Hindia Belanda ini orangnya lembek...aman lah untuk masuknya Inggris. Inggris pun tidak mau mau mengakui kalau Indonesia melucuti senjata tentara Jepang. Senjata Jepang harus diserahkan kepada Inggris karena kedaulatan Indonesia tidak diakui dan Inggris mengemban misi mengembalikan Indonesia ke pangkuan Belanda.

Kalau rentetan ini saya tidak akan bercerita...karena rentetan pertempuran paling hebat selama sejarah perang modern ada di 10 Nopember 1945.  Nah......sebelum 10 Nopember itu, Inggris datang untuk melucuti senjata Jepang dan menyelamatkan interniran.

Sayangnya Inggris juga mempunyai misi mengembalikan Belanda berkuasa. Jadinya mereka menyalahi kesepakatan dengan Indonesia. Mereka membangun spot-spot pertahanan seperti mau bertempur serius. Mereka pun menurunkan pasukan terkuatnya (The Fighting Cock) .

Semua was-was. Butuh Menteri Pertahanan. Bung Karno sih mengangkat Supriyadi (PETA) tapi tak kunjung muncul....akhirnya mengangkat Sulyadikusumo menjadi menteri pertahanan.

Tapi.....................karena komunikasi masih sulit, di Jawa Timur tidak tahu kalau ada menteri pertahanan.

"Pancen JAN*** (sensor) kok!!....Negara gendheng..gak duwe menteri pertahanan..Wis..... aku ae sing dadi  (memang Jan*** kok...negara gila, tidak punya menteri pertahanan,.. sudah, aku saja yang jadi menteri!")  Itulah umpatan drg Moestopo yang mengangkat diri menjadi menteri. Langsung memakai pangkat Jenderal Mayor di kerah bajunya.

Jadilah menteri pertahanan baru.

Siapa Moestopo?
Ooh..ini anak seorang Wedana ...jenius dan tampan seperti wajah indo Belanda. Dia bersekolah di STOVIT (Kedokteran gigi) karena kejeniusannya....lulus langsung membuka praktik sendiri sekaligus wakil direktur STOVIT.

Jepang masuk...Moestopo ditangkap..hanya karena wajahnya mirip belanda. Lho..kok bukan Belanda..Jepang pun menjadikan Moestopo dokter gigi resminya. Karena terkenal kekuatan fisik dan kejeniusannya, Jepang mengirimkan Moestopo ke Bogor. Pendidikan PETA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun