Aku hanya bisa memperhatikannya memandang lautan, seolah menunggu seseorang datang dari ujung cakrawala sana. Aku hanya bisa menatap harapannya yang tak juga padam meski waktu telah banyak berlalu.
Sadarlah, ayo lanjutkan hidupmu. Jangan terbelenggu rasa bersalahmu atas aku.
Apa yang terjadi pada kita berdua itu bukan atas kesalahan siapapun. Semua yang terjadi sesuai keinginan semesta. Aku yang tergulung ombak dan kamu yang berhasil selamat. Itulah takdirnya.
Jangan membenci air laut yang katamu menyembunyikan aku, jangan biarkan celanamu dibasahi air asin itu jika saat pulang nanti kamu akan menangis tersedu. Serindu apapun padaku, jangan pernah berpikir untuk menemukan aku.
Ingat saja, meski aku tidak disisimu, aku akan tetap mendukungmu, akan tetap mencintaimu.
Hiduplah, dengan baik. Biarkan kepergianku menjadi kenangan usang yang membuatmu seimbang.
Aku yakin kamu segera temukan kebahagiaan.
Aku ingin kamu relakan, karena aku juga sama rindu ketenangan.
Sampai berjumpa, di kehidupan yang lebih baik.
ah, satu lagi. Buang krisan putih diatas meja kerjamu itu; kembalikan mawar merah yang sebelumnya ada disana.
***