Nurhayati sering membantu ibunya di rumah, mengurus dan mengelola usaha keluarga. Keluarga mereka semakin makmur dan bahagia, berkat kerja keras dan kebersamaan yang selalu mereka jaga. Pardjo dan Maryati merasa bangga melihat putri mereka tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan berbakti, menjadi cahaya kehidupan yang benar-benar menerangi hari-hari mereka.
   "Mas, sudah saatnya aku kembali ke kampungku di Depok. Aku rindu akan rumahku dan lingkunganku." kata Maryati suatu siang dengan penuh kerinduan
    Pardjo terkejut mendengarnya, menghentikan kegiatannya di tengah siang yang cerah. "Bukankah warga di kampung itu sudah mengusirmu, mengecammu, bahkan keluargamu tidak mengakuimu sebagai keluarga karena kamu pernah menjadi istri PKI," ujarnya dengan tegas.
   Maryati terdiam sejenak, matanya berkaca-kaca memandang ke luar jendela, merenungkan kata-kata yang disampaikan Pardjo. Dia menghela nafas dalam-dalam sebelum menjawab, "Ya, Mas. Mereka mengusirku karena masa lalu itu. Tapi Depok tetap adalah bagian dari hidupku, bagian dari kenangan masa kecilku yang tak tergantikan."
    Pardjo melangkah mendekati Maryati dan duduk di dekatnya dengan penuh perhatian. Dengan suara lembut namun tegas, ia berkata, "Tidak perlu kembali ke kampung itu. Itu hanya akan membuka luka lama dalam dirimu lagi. Bukankah kita telah mengubur semua kenangan pahit itu bersama, dan membangun hidup baru bersama-sama?"
   "Kita telah melalui begitu banyak bersama, menghadapi segala rintangan dan membangun keluarga kita sendiri. Aku di sini untukmu, Dik. Kita bisa menciptakan kenangan yang baru, yang penuh dengan cinta dan kebahagiaan." lanjut Pardjo menatap Maryati dengan serius, matanya penuh dengan ketulusan dan kehangatan.
   "Kamu tahu, aku selalu ada di sampingmu, Maryati. Tapi baiklah, Apapun yang kamu inginkan, aku akan turuti dan apapun yang terjadi, kita akan hadapi bersama-sama." lanjut Pardjo sambil mengelus lembut lengan Maryati dan menatapa istrinya dengan penuh kasih sayang. Maryati tersenyum, merasakan kehangatan dari ucapan Pardjo.
  Pardjo pun mendukung keputusan Maryati untuk pindah ke Depok dengan penuh keyakinan. Mereka bersama-sama melangkah maju untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik di lingkungan baru mereka....Bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H