Mohon tunggu...
Andradika Fasya
Andradika Fasya Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotlier yang suka nulis, hidup di Bali dan Brussels.... IG :@andfasya FB: Andadrika Fasya Syamun

hotelier yang suka nulis, hidup di Bali dan Brussels.... IG :@andfasya FB: Andadrika Fasya Syamun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tamu Tak Diundang

1 Agustus 2024   08:21 Diperbarui: 1 Agustus 2024   08:25 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Para tamu berkumpul di sekitar vila, untuk merayakan malam yang istimewa ini. Beberapa dari mereka memilih untuk berdiri di taman yang juga terdapat sebuah kolam renang berukuran sedang. Airnya berkilauan di bawah sinar lampu menciptakan warna-warni yang mempesona, lampu-lampu kecil berkilauan di antara pepohonan disetting untuk pesta menambah keseruan. Sementara, yang lain memilih untuk duduk di teras sambil menikmati segelas mocktail atau red wine yang nikmat. Band pembuka penuh semangat memainkan lagu-lagu. 

Dari taman hingga teras, dentingan musik mengisi setiap sudut, para tamu yang berdiri di taman bergoyang-goyang ringan, mereka membiarkan diri terbawa aliran musik yang mengalir. Ketika band pembuka berhenti memainkan musiknya, teman-teman club tari Jennifer membanjiri panggung kecil di dekat kolam renang, menari. Mereka, mengenakan kostum berkilauan, dan aksesori yang mencolok, menambahkan nuansa glamour pada suasana pesta. Sorak-sorai dan tepuk tangan meriah.

Setelah sesi pertunjukan tari selesai. Tiba-tiba, Daddy dan Mommy Jennifer memegang mikrofon dan berdiri di panggung dekat kolam renang, tersenyum penuh kebanggaan, "Jennifer, will go to Paris for her studies, we are very proud of her decision, even though it means she will be leaving us for a while," kata Ethan dengan suara hangat.

Sorak sorai dan tepuk tangan dari penonton terkesan, Jennifer yang masih berbaur dengan club tarinya akhirnya diarak menuju panggung oleh teman-temannya. Tak lama Jennifer sudah di panggung, berdiri di depan mikrofon, diapit oleh kedua orangtuanya yang tersenyum bangga. Dengan tatapan penuh hangat, Jennifer memulai pidato singkatnya,

"Terima kasih semuanya atas kehadiran kalian di farewell party ini. Saya benar-benar terharu. I want to say a special thank you to Daddy and Mommy atas semua dukungan dan pengorbanannya. Tanpa kalian, saya tidak akan menjadi orang seperti hari ini. I know this separation may be difficult for all of us, but I believe that this is the right step for my future. I will miss all the wonderful memories here," Jennifer menyelesaikan pidato singkatnya dengan senyum yang penuh haru dan tepukan meriah dari para tamu.

Dan sementara Jennifer meninggalkan panggung, musik DJ mulai dimainkan, langsung merubah pesta menjadi lebih meriah. Para tamu mulai bergerak ke area dansa. Cahaya lampu berkedip-kedip mengikuti irama musik yang memompa adrenalin. Daddy dan Mommy Jennifer pun tidak bisa menahan diri, ikut bergoyang, mereka berbaur dengan para tamu, membiarkan diri mereka terbawa aliran musik.

Di bawah cahaya lampu yang berkilauan dan dentuman musik yang menggema, tiba-tiba hadir sesosok perempuan muda yang tak dikenal itu menarik perhatian seluruh tamu di farewell party. Dengan langkah mantap, dia berjalan di antara kerumunan dengan ekspresi emosional yang terpancar jelas di wajahnya.

Pakaiannya yang mencolok-rok mini hitam jeans dan jaket kulit hitam-membuatnya tampak berbeda dari para tamu lainnya. Jennifer memperhatikan kedatangan perempuan itu dengan rasa ingin tahu yang mendalam. Dengan hati-hati, Jennifer mendekati perempuan muda tersebut, bertanya, "Maaf, apa yang kamu lakukan disini, siapa kamu ?".

Perempuan muda itu menatap Jennifer dengan mata yang penuh dengan emosi. "Saya, mohon maaf atas kedatangan saya yang tiba-tiba, saya, memang bukan tamu yang kamu undang" katanya dengan suara yang bergetar sedikit. Mereka saling beradu pandang sejenak. Selang beberapa detik perempuan muda itu berteriak-teriak memanggil nama "Ethan", suasana di farewell party tersebut berubah menjadi tegang, sementara Jennifer memperhatikan reaksi perempuan muda itu dengan kebingungan.

"Ethan, Ethan!" teriak perempuan muda itu sekali lagi. Ethan mencari sumber suara, lalu mendekati perempuan tadi dengan langkah hati-hati, mencoba untuk memahami apa yang sedang terjadi.

"Kamu siapa ?" tanya Ethan dengan suara lembut, mencoba menenangkan perempuan muda itu. Dengan napas yang tersengal-sengal, perempuan muda yang tak diundang itu, berbicara dengan suara gemetar. "Saya, tahu ini bukan waktu yang tepat, tapi saya, harus memberi tahu anda sesuatu. Saya, adalah Amanda, anak yang kamu terlantarkan dari istri yang bernama Riyanti, yang kamu tinggalkan di Bali."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun