Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Origin of Indonesia (Bertemu Putra dan Putri Duyung)

3 Desember 2015   22:58 Diperbarui: 4 Desember 2015   07:45 2369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oh iya, meski sampai sekarang penulis masih “merekam” wajah dan bentuk sang Putri Duyung dalam ingatan, namun penulis tidak bisa menggambarkan/melukiskan secara tepat kecantikannya, mungkin karena bukan pelukis handal hahaha. Tapi, bentuk tubuhnya kurang lebih seperti gambar ilustrasi yang penulis buat di atas^^.

Sedikit hal tentang kebiasaan masyarakat di kampung penulis itu. Dibilang mereka percaya hal-hal mistis, iya. Tapi tidak ada yang terlalu mengacuhkan hal-hal demikian. Pernah suatu hari, penulis memancing di sungai dan mendapat seekor ikan gabus (bahasa di sana; Kiuang, atau Rutiang) dan itu cukup besar—lebih besar dari paha penulis kala itu. Seorang tua yang penulis temui di tepian sungai itu berkata; “Lepaskan saja, sebab, mungkin itu penunggu,”

Intinya, dalam hal menangkap/memancing ikan contohnya, jika yang didapat itu lebih besar dari ukuran normalnya, maka mereka akan melepaskannya kembali. Bayangkan jika tim Mancing Mania, yang mendapatkan ikan tersebut. Jelas mereka akan bersorak girang sambil bilang; “Monster, mantap…!”

Entah sikap penduduk itu adalah bentuk kearifan lokal—dalam hal ini menjaga kelestarian ikan-iakan di sungai—atau ada hal lain. Entahlah.

Bagaimana, sahabat? Bukankah itu terdengar seperti cerita yang sengaja dirangkai demi tujuan tertentu?^^ But, I see what I see. Believe it or not, it’s depending on your mind. Yaa, mungkin saja sahabat akan berkata; ahh, itu imajinasi kamu aja yang kelewat tinggi.

Mungkin juga^^. Tapi, itu imajinasi dan mimpi terindah yang penulis dapat dari Sang Penguasa Keindahan. Dan juga, setiap kali penulis menceritakan kisah ini kepada saudara-saudara Nusantara dari Indonesia Timur, mereka justru menanggapi seolah melihat Putri Duyung itu adalah sesuatu yang biasa. Terutama bagi nelayan dan pelaut dari Indonesia Timur tersebut. Waallahu a’lam.

Sejatinya, manusia akan mempercayai/meyakini sesuatu jika ia sudah melihatnya dengan mata kepala sendiri, bukan dari cerita bukan pula dari kabar tak berbukti^^.

Tapi, jika sahabat bertanya kepada penulis; Apakah Putri Duyung itu nyata? Maka, penulis akan menjawab; Hell, yeah.

Jadi… sebelum jauh mengagumi si Mermaid bule, ada baiknya bukan, mengagumi Putri Duyung? The Origin Mermaid from Indonesia^^.

Jumpa lagi di artikel ketiga, dengan mitologi lainnya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun