Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fabel] Tempias

7 November 2015   12:23 Diperbarui: 7 November 2015   12:23 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama perjalanan, harimau tak henti-hentinya menggigil. Inilah kali pertama dalam hidupnya bertemu Tempias.

Di tepi sebuah sungai, kedua pencuri menemukan sampan. Karung ditaruh ke atas sampan. Dengan cepat keduanya mengayuh sampan ke hilir.

Jauh mendayung, hingga pagi menjelang, suasana remang, pencuri yang mendayung di belakang memikirkan sesuatu. Sedari tadi ia penasaran. “Benarkah yang kuambil seekor kambing?”

Pencuri itu memutuskan untuk memeriksa langsung. Ia membuka ikatan karung. Pencuri di depan pun ingin melihat. Namun, alangkah kagetnya mereka berdua ternyata di dalam karung adalah seekor harimau besar.

“Ha—harimau…!”

Teriak kedua pencuri dan menghambur ke dalam sungai. Begitupun harimau, saking takut dan kagetnya, harimau pun berteriak histeris.

“Te—te—mpias…!”

Harimau pun mencebur ke dalam sungai, berenang cepat ke tepian. Dan meneruskan larinya ke dalam hutan sambil terus berteriak.

“Tempias… Te—tempias mengamuk!”

Seekor monyet melihat itu dan berseru, “Oii, Kak Harimau, kenapa kau lari seperti dikejar setan?”

“Apa kau tidak tahu, Nyet. Te—tempias mengamuk. Mengerikan,”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun