Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Bangunlah

3 Agustus 2015   17:05 Diperbarui: 3 Agustus 2015   17:05 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Waahh, hari ini, kamu dapat banyak ya,” Pak Sulis kagum, memandang tumpukan keong mas dalam ember kusam di tangannya.

Siti mengangguk, seulas senyum manis tak henti menghiasi wajahnya. Entah kenapa, pagi ini begitu indah. Keong mas seakan mendatangi dirinya, begitu mudahnya ia mengumpulkan seember makhluk-makhluk merayap itu. Penuh, bahkan nyaris melimpah. Dan itu artinya; Siti akan menerima upah yang lebih dari hari biasanya.

“Nih, Bapak lebihin buat jajan kamu,”

Yaa, Pak Sulis si pemilik peternakan bebek itu, memang bukan orang yang pelit. Lebih-lebih pada Siti si gadis cilik yang tak sehari jua libur mengantarkan keong mas untuk pakan ternaknya.

Siti menerima lembaran rupiah lusuh dengan bangga di dada.

“Tapi…” Pak Sulis mengelus kepala Siti, membungkuk, menatap lembut ke dalam bola mata gadis kecil. “Lebih baik kamu simpan saja. Ditabung. Mungkin, satu saat akan berguna,”

Siti mengangguk, dan berpamit diri, melangkah riang pulang ke rumah… bukan, gubuk.

Jalan pulang kali ini begitu terasa indah, menyenangkan. Bunga-bunga di sepanjang tepian jalan seolah serentak bermekaran, mengikut langkah dendang gadis kecil. Menari bersama liukan sang bayu.

Dodotiro, dodotiro

Kumitir bedah ing pinggir

Dondomono, jlumatono, kanggo sebo mengko sore…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun