***
Oh. Kuakui, aku memang payah jika disuruh menceritakan kisah yang runut.
Satu hari setelah kami menikah, Kelereng memintaku membawanya ke rumah sakit. Perutnya sakit katanya. Lalu kepalanya, lalu hatinya, lalu segalanya terasa menyakitkan. Begitu juga denganku. Lalu di hari kedua pernikahan kita, dia memintaku untuk terus tidur di sisinya sepanjang waktu, sampai dia terlupa.
Aku menurut dan sejak saat itu setiap detik aku ingin mengatakan hal-hal yang menyenangkan baginya. Namun seperti halnya Sikat, aku tahu, itu tak akan pernah membuatnya kembali.
***
Andi Wi
21 November 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H