Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Saya Jatuh Cinta Maka Saya Mengenang

9 November 2017   05:00 Diperbarui: 9 November 2017   05:01 1487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua puluh tahun ke depan, jika saya diberi umur panjang, saya pasti yakin betul; saya akan selalu ingat moment dimana saya pernah masuk dua kali menjadi Nominasi Best In Fiction di Kompasiana. Tentu saja. Sebab itu bukan kenangan yang mudah dilupakan.

Ilustrasi: Dokumen Pribadi/ Sertifikat apresiasi yang diberikan langsung oleh Kompasiana
Ilustrasi: Dokumen Pribadi/ Sertifikat apresiasi yang diberikan langsung oleh Kompasiana
Jadi, jika dirinci secara gambalang, apa dan bagaimana cara saya sampai mendapatkannya, oh, saya pasti bisa menceritakan kejadian itu secara runut. Dari ekor hingga kepala. Misalnya, dimulai dari awal saya bergabung di Kompasiana. Mendapatkan apresiasi Headline, agak Headline dan sama sekali hampir tidak Headline.

Usaha keras saya melupakan tulisan-tulisan saya setelah mengunggahnya, akan tetapi justru apresiasi yang kerap saya dapat, yang semakin dipikirkan semakin bikin saya terharu. Diberikan langsung oleh Kompasiana, dan tentu saja, oleh teman-teman Kompasianer semua. Yang sempat-sempatnya memilih saya dua kali masuk nominasi.

Namun, ya, untuk diri saya sendiri, jika memang kenangan itu belum cukup, apa yang membikin saya sampai hati mencintai Kompasiana, tentu dengan senang hati, saya akan menceritakan kisah yang lain.  

Misalnya ketika saya memenangi lomba kepenulisan. Blog Kompetisi yang diadakan di Kompasiana. Banyak. Yang terakhir, saya memenangi lomba dari BKKBN sebagai satu dari lima pemenang yang berkesempatan.

Itu sebuah kenangan tak terlupakan bagi diri saya yang sejatinya sering dikutuk untuk kalah. Keponakan saya sering mengalahkan saya dalam banyak hal. Dua butir apel merah manis adalah miliknya semua. Seribu seratus sepuluh calon pelamar kerja, seratus di antaranya berhasil ke tahap interview, saya bergabung lunglai bersama seribu sepuluh calon pelamar yang gagal. Kompetisi memang tak pernah menyenangkan.

Oh, apa tadi saya sudah mengatakan bahwa saya baru saja menang lomba kompetisi dari BKKBN yang diadakan di Kompasiana? Semoga sudah ya... Hehehe.

Um. Sedikit tambahan. Saya, tentu saja, tak pernah ingin menyianyiakan hasil kerja keras saya ketika mendapatkan hadiah.

Rata-rata, hadiah-hadiah yang saya dapatkan dari Kompasiana, biasanya saya invetasikannya jadi sebuah barang yang berupa fisik. Saya belikan macam-macam. Ini saya maksudkan biar saya tak lupa bahwa saya mendapatkannya dari mana dan dengan cara apa.

Ilustrasi: Dokumen Pribadi/ Kenangan/ Hasil lomba blog kompetisi
Ilustrasi: Dokumen Pribadi/ Kenangan/ Hasil lomba blog kompetisi
Oke. Kenangan berikutnya. Yah, meskipun tidak berkaitan langsung dengan Kompasiana, namun saya pikir, ini masih ada kaitannya dengan do'i.

Seseorang mengirim pesan facebook yang saya tautkan di akun profil Kompasiana saya, karena menurut lapornya, ia menyukai tulisan-tulisan saya yang saya unggah di Kompasiana. Lalu tanpa tedeng aling-aling, ia berkata: kangen. Tanpa tanda kutip.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun