Andai apa pun bisa diubah. NamunÂ
Yang dihitung bukan seberapa banyak seekor burung cakap bersenandung
Sebab perasaan selalu kunoÂ
Untuk didengar sebagai siaran radio yang dilantunkan tanpa bisa dikomentari. Â
TapiÂ
tinggalah barang sejenakÂ
Karena alasannya selalu sama: aku masihÂ
ingin di sebelahmuÂ
Mengendus angin; udara yang baru saja kau embuskan dari rongga paru-parumu.Â
Aku pun ingin mendengar kau berkata: mengapa kita harus bahagia?
Dan biarlahÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!