Seperti yang kau bilang. Kita harus bahagia.Â
Dengan cara apa? Â Terserah aku, jawabmu.Â
Seolah ingin membebaniku.
Seolah tak ingin membebaniku.Â
Berkatalah mereka kepada seorang yang sepertiku, "Sabar. "
Sambil menepuk pundakku sekali.Â
Betapa kosong dan hambar kalimatmu. Â
Lorong dingin nan gelapÂ
tempat lumut-lumut berkembang biak, di kepalaku. Â
Sebuah bayang-bayang yang memboncengÂ
Di jok belakang sepeda motor
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!