Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Mencari Keni

21 Desember 2016   00:38 Diperbarui: 21 Desember 2016   17:16 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: blograhman.com

Mereka langsung membagi tugas dan tak lama memutuskan pergi berpencar ke segala penjuru. Menyisakan satu anak kecil di sampingku. Kurasa ia bertugas menjagaiku. Tiba-tiba aku merasa diriku adalah seorang tawanan. 

Hanya butuh waktu lima belas menit mereka semua sudah berkumpul lagi dan tentu saja sesuai janji, mereka membawa Keni. Dan juga sesuai janji, maka aku pun mentraktir mereka semua dengan masing-masing semangkuk bakso. "Enak. Enak. Enak. Enak ya!" Itulah yang kudengar dari mulut mereka. 

Kelihatannya juga enak. Melihat cara makan mereka yang bersungguh-sungguh aku jadi merasa lapar. Aku memesan satu mangkuk bakso dan menghabiskannya. 

Matahari sudah turun dan bersembunyi. Adzan magrib mengalun bersahut-sahutan. Kepada tukang bakso aku katakan aku hutang dulu ya. Anak-anak itu aku yang bayar. Nanti kalau lewat depan rumah mampir saja, Bang! Tukang bakso nampak kecewa namun pada akhirnya mengangguk.

Aku pulang dengan menggendong Keni di tanganku. Meskipun Keni diam saja, aku tetap mengajaknya bicara ini dan itu. Seolah baru saja bertemu dan rindu mendorong mulutku untuk mengajaknya terus mengobrol. Kami juga sempat mengobrol tentang sekelompok anak kecil tadi. Kepalaku mendadak berputar merasa dikelabuhi anak-anak kecil yang suka menyembunyikan kucing orang-orang dan mereka berpura-pura menawarkan bantuan untuk mencarinya demi mendapatkan sebuah permen maupun semangkuk bakso. Namun percakapan semacam itu langsung kuubah karena mungkin saja aku hanya merasa merugi dan sebagainya. Sementara aku mencari topik baru untuk sebuah obrolan yang lebih menyenangkan, aku justru menyadari gigiku kembali pulih.

Ritual Lima Menit, 20 Desember 2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun