Mohon tunggu...
Andi Syarmi
Andi Syarmi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(Horor Koplak) Pagar Makan Tanaman

12 Januari 2017   23:49 Diperbarui: 13 Januari 2017   00:25 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Perut Jesi sakit bang, sudah 2 hari belum boker.” Tambahnya masih berbisik, malu di dengar orang yang ada di situ

Mendengar penjelasan Jusminar,wajah BT langsung berubah dari yang tadinya keki dan kesal menjadi teduh.

“Tidak apa-apa jes, dikeluarkan saja... kalau tidak nanti sakit perutnya nggak sembuh-sembuh.” Kata BT berpendapat

Langsung saja BT kemudian menjadi penggagas di lanjutkannya acara, supaya orang-orang tidak lagi mencari sumber kentut dan Jusminar tidak di permalukan.

****

“Buyuang, kami mau minta bantuan kamu untuk mencari kemana si Jus menghilang.” Kata pak Anto, orang tuanya Jusminar

“Iya pak, nanti saya tanya ke teman-temannya.” Jawab BT

“nanti saya juga akan bantu mencari,pak.” Ujar Dedi menimpali

“Nanti kalau tidak ada di tempat teman-temannya, kita bisa menemui paranormal pak...saya kenal seorang paranormal hebat, mudah-mudahan dia bisa membantu.” Tambahnya lagi

Ya,Jusminar sudah hampir sebulan menghilang.Dia tidak bisa di hubungi dan tidak di ketahui rimbanya.Orang tuanya dan BT sangat khawatir, karena Jusminar tidak pernah melakukan ini sebelumnya.Apalagi belakangan banyak berita –berita di televisi tentang kekerasan terhadap perempuan terutama yang berusia muda.

BT dan Dedi berusaha mencari keberadaan Jusminar, tetapi hasilnya nihil.Dan mereka sepakat untuk mengadukan masalah kepada paranormal sebagai solusi terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun