Masjid Cheng Ho Surabaya adalah Masjid bernuansa arsitektur China yang sangat indah, unik dan ikonik.
Masjid ini dibangun atas prakarsa tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya, pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia Jawa Timur serta pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI).
Bentuk Masjid Cheng Ho Surabaya sekilas menyerupai Klenteng. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Tampak luar masjid ini dibuat mirip klenteng. Hal ini bukan tanpa alasan, karena pada prinsipnya ini adalah wujud penghormatan pemrakarsanya terhadap sosok muslim taat Laksamana Cheng Ho yang inspiratif dan dikenal ikhlas menyampaikan misi dagang, dakwah dan menyerukan perdamaian di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Selain itu, Whoever builds a Masjid seeking by it the Pleasure of Allah, Allah will build for him a similar place in Jannah. “Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di surga.” (HR. Bukhari no. 450 dan Muslim no. 533)
Mimbar khutbah Masjid Cheng Ho Surabaya yang bertuliskan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI). Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Hal ini menguatkan pengakuan berbagai pihak bahwa “Islam is both a religion and a civilization atau islam adalah agama sekaligus peradaban. Islam bukan sekedar agama, tapi juga creator dan spirit yang hidup bagi sebuah peradaban besar dimana sejarahnya sangat kuat dan tersebar luas lebih dari 14 abad.
Masjid Cheng Ho Surabaya adalah masjid pertama Indonesia yang menggunakan nama Muslim Tionghoa, sekaligus sebagai ikhtiar menampilkan simbol perdamaian umat beragama. Untuk diketahui, didaerah lain juga berdiri Masjid Cheng Ho, tapi di Surabaya-lah yang pertama berdiri, yaitu tahun 2002.
Suasana di dalam Masjid Cheng Ho Surabaya yang memberikan kesan toleransi dan terbuka bagi siapapun. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Ketika saya memasuki masjid ini, kesan keberagaman dan toleransi sudah terasa sejak di pintu utama yang bernuansa middle east, namun temboknya sangat bernuansa Jawa.
Ketika masuk lebih dalam, mata kita akan disuguhi ornamen dari seni kaligrafi China yang memukau pada bagian langit-langit masjid.
Masyarakat sekitar bahkan memaknai atap masjid ini secara filosofi yang berbentuk persegi delapan seperti menyerupai sarang laba-laba, yaitu binatang berjasa menyelamatkan baginda Nabi Muhammad SAW dari kejaran kaum Quraish kala itu.
Unsur delapan dianggap sebagai angka keberuntungan karena tidak mempunyai sudut mati. Masjid ini juga didominasi warna yang mencolok khas China (perpaduan warna merah, kuning, biru, dan hijau) sehingga menambah daya tarik dan keunikannya.
Atap Masjid Cheng Ho Surabaya yang berpola segi delapan yang menguatkan kesan budaya China sebagai simbol keberuntungan. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Anak tangga berjumlah 5 dan 6 pada pintu kanan dan kiri masjid dipercaya menyimbolkan rukun Islam (5) dan rukun iman (6). Masjid Cheng Ho Surabaya tidak memiliki daun pintu, yang maknanya adalah bahwa masjid ini terbuka bagi siapa saja, tanpa kecuali.
Lihat Kurma Selengkapnya