Mohon tunggu...
Andi Setyo Pambudi
Andi Setyo Pambudi Mohon Tunggu... Penulis - Pemerhati sumberdaya air, lingkungan, kehutanan dan pembangunan daerah

Perencana Pembangunan (Development Planner)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Masjid Cheng Ho Surabaya Menyambut Ramadan Kedua di Masa Pandemi

11 April 2021   14:06 Diperbarui: 14 April 2021   17:01 3678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesona Masjid Cheng Ho Surabaya dari depan yang terintegrasi dengan aktivitas sekolah yang dikelola oleh Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia Jawa Timur. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi

Pandemi COVID-19 belum juga berakhir sampai menjelang Ramadan tahun 2021 ini. Pemerintah pusat dan daerah terus berupaya mengupayakan yang terbaik untuk masyarakat.

Penerapan protokol kesehatan yang ketat dan vaksinasi menjadi ikhtiar yang terus dilakukan. Kota pahlawan Surabaya juga bergeliat mendorong vaksinasi bagi warganya sebagai upaya terbebas dari belenggu COVID-19.

Hingga saat ini, pemerintah kota Surabaya telah melakukan vaksinasi tahap pertama pada hampir 200 ribu orang. Hal yang menarik disini adalah pemberian vaksin kepada tokoh agama menjadi salah satu prioritas, dan uniknya ini juga dilakukan di masjid, gereja dan lain-lain. 

Secara filosofis pola ini sangat efektif mengingat pentingnya tokoh agama dalam mensosialisasikan vaksin yang lebih luas sekaligus untuk menciptakan rasa aman di lingkungan tempat ritual ibadah dari “teror” COVID-19.

Dalam rangka menjaga kenyaman ibadah umat Islam menjelang bulan suci Ramadan, pelaksanaan vaksin secara masif dilakukan di masjid-masjid besar. Dalam sehari, direncanakan sekitar seribu pengurus masjid akan menerima vaksin. Salah satu masjid yang menjadi lokasi vaksinasi adalah Masjid Cheng Ho Surabaya dengan target sekitar 1000 orang. 

Masjid ini dianggap ikonik karena selain arsitekturnya yang indah, masjid ini juga tumbuh bersama keseharian masyarakat Surabaya yang toleran terhadap perbedaan. Himbauan khusus walikota Surabaya untuk pengurus/takmir masjid terus dilakukan secara rutin. 

Jika masih terdapat takmir masjid yang belum mendapatkan vaksin diharapkan agar segera mendaftarkan diri tanpa kekahawatiran. 

Pelaksanan vaksin di halaman Masjid Cheng Ho diadakan selama 2 hari berturut-turut dengan harapan pengurus masjid yang belum berkesempatan mendapatkan vaksinasi dapat segera hadir ke lokasi.

Foto dengan latar belakang bangunan utama Masjid Cheng Ho Surabaya menjadi aktivitas yang berkesan ketika berwisata religi di masjid ini. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Foto dengan latar belakang bangunan utama Masjid Cheng Ho Surabaya menjadi aktivitas yang berkesan ketika berwisata religi di masjid ini. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Untuk diketahui, Masjid Cheng Ho adalah tempat ibadah umat Islam yang berlokasi di Jl. Gading No. 2A, Kelurahan Ketabang, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya. 

Tahun lalu ketika masa awal COVID-19 memasuki Indonesia, takmir masjid ini terpaksa menghentikan nyaris semua kegiatan selama bulan Ramadan. 

Tahun ini, para takmir dan warga sekitar optimis ibadah bulan Ramadan dapat berlangsung lebih baik dari tahun lalu karena persiapan yang lebih matang dan adanya vaksinasi yang secara psikologis meningkatkan kepercayaan diri warga untuk beraktivitas.

Masjid Cheng Ho Surabaya adalah Masjid bernuansa arsitektur China yang sangat indah, unik dan ikonik. 

Masjid ini dibangun atas prakarsa tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya, pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia Jawa Timur serta pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI).

Bentuk Masjid Cheng Ho Surabaya sekilas menyerupai Klenteng. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Bentuk Masjid Cheng Ho Surabaya sekilas menyerupai Klenteng. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Tampak luar masjid ini dibuat mirip klenteng. Hal ini bukan tanpa alasan, karena pada prinsipnya ini  adalah wujud penghormatan pemrakarsanya terhadap sosok muslim taat Laksamana Cheng Ho yang inspiratif dan dikenal ikhlas menyampaikan misi dagang, dakwah dan menyerukan perdamaian di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. 

Selain itu, Whoever builds a Masjid seeking by it the Pleasure of Allah, Allah will build for him a similar place in Jannah. “Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di surga.” (HR. Bukhari no. 450 dan Muslim no. 533)

Mimbar khutbah Masjid Cheng Ho Surabaya yang bertuliskan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI). Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Mimbar khutbah Masjid Cheng Ho Surabaya yang bertuliskan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI). Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Hal ini menguatkan pengakuan berbagai pihak bahwa “Islam is both a religion and a civilization atau islam adalah agama sekaligus peradaban. Islam bukan sekedar agama, tapi juga creator dan spirit yang hidup bagi sebuah peradaban besar dimana sejarahnya sangat kuat dan tersebar luas lebih dari 14 abad. 

Masjid Cheng Ho Surabaya adalah masjid pertama Indonesia yang menggunakan nama Muslim Tionghoa, sekaligus sebagai ikhtiar menampilkan simbol perdamaian umat beragama. Untuk diketahui, didaerah lain juga berdiri Masjid Cheng Ho, tapi di Surabaya-lah yang pertama berdiri, yaitu tahun 2002.

Suasana di dalam Masjid Cheng Ho Surabaya yang memberikan kesan toleransi dan terbuka bagi siapapun. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Suasana di dalam Masjid Cheng Ho Surabaya yang memberikan kesan toleransi dan terbuka bagi siapapun. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Ketika saya memasuki masjid ini, kesan keberagaman dan toleransi sudah terasa sejak di pintu  utama yang bernuansa middle east, namun temboknya sangat bernuansa Jawa. 

Ketika masuk lebih dalam, mata kita akan disuguhi ornamen dari seni kaligrafi China yang memukau pada bagian langit-langit masjid. 

Masyarakat sekitar bahkan memaknai atap masjid ini secara filosofi yang berbentuk persegi delapan seperti menyerupai sarang laba-laba, yaitu binatang berjasa menyelamatkan baginda Nabi Muhammad SAW dari kejaran kaum Quraish kala itu. 

Unsur delapan dianggap sebagai angka keberuntungan karena tidak mempunyai sudut mati. Masjid ini juga didominasi warna yang mencolok khas China (perpaduan warna merah, kuning, biru, dan hijau) sehingga menambah daya tarik dan keunikannya.

Atap Masjid Cheng Ho Surabaya yang berpola segi delapan yang menguatkan kesan budaya China sebagai simbol keberuntungan. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Atap Masjid Cheng Ho Surabaya yang berpola segi delapan yang menguatkan kesan budaya China sebagai simbol keberuntungan. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Anak tangga berjumlah 5 dan 6 pada pintu kanan dan kiri masjid dipercaya menyimbolkan rukun Islam (5) dan rukun iman (6). Masjid Cheng Ho Surabaya tidak memiliki daun pintu, yang maknanya adalah bahwa masjid ini terbuka bagi siapa saja, tanpa kecuali. 

Arsitektur dan penataan ruangan yang penuh filosofi menambah ketertarikan pengunjung untuk tahu lebih dalam Masjid Cheng Ho Surabaya yang kaya sejarah. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Arsitektur dan penataan ruangan yang penuh filosofi menambah ketertarikan pengunjung untuk tahu lebih dalam Masjid Cheng Ho Surabaya yang kaya sejarah. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Menjelajah ke sudut dinding utara, masjid Cheng Ho Surabaya menampilkan relief sosok Laksamana Cheng Ho termasuk miniatur kapalnya yang legendaris. 

Pada sisi kiri halama masjid juga terpampang prasasti yang menjelaskan tentang Masjid Cheng Ho di Surabaya dan kisah tokoh yang mengilhami pembangunannya.

Pada sisi kiri halaman masjid juga terpampang prasasti yang menjelaskan tentang Masjid Cheng Ho di Surabaya dan kisah tokoh yang mengilhami pembangunannya. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Pada sisi kiri halaman masjid juga terpampang prasasti yang menjelaskan tentang Masjid Cheng Ho di Surabaya dan kisah tokoh yang mengilhami pembangunannya. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Masjid berperan krusial dalam peradaban Islam. Bangunan ini tidak hanya sebuah tempat ibadah, tapi dimaksudkan sebagai pusat kegiatan keislaman seperti beribadah, silaturahmi, belajar agama, maupun bermusyawarah dan aktivitas lain yang bermanfaat. 

Masjid diharapkan sebagai media membentuk karakter serta identitas kebudayaan umat Islam. Masjid Cheng Ho Surabaya yang bersih dan terawat dengan baik adalah contoh teladan bagaimana cara memakmurkan Masjid. 

Arsitektur dan penataan ruangan yang penuh filosofi menambah ketertarikan pengunjung untuk tahu lebih dalam Masjid Cheng Ho Surabaya yang kaya sejarah. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Arsitektur dan penataan ruangan yang penuh filosofi menambah ketertarikan pengunjung untuk tahu lebih dalam Masjid Cheng Ho Surabaya yang kaya sejarah. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Aktivitas vaksinasi dan hal-hal lain terkait penanganan COVID-19 di masjid ini juga menjadi bukti bahwa peran masjid tidak hanya sekedar untuk beribadah.

Namun sebagai media untuk menyebarluaskan kebaikan. Selamat datang bulan suci Ramadan,  Masjid Cheng Ho Surabaya siap menyambutmu dengan sukacita(*ASP, 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun