Mohon tunggu...
Andi Setyo Pambudi
Andi Setyo Pambudi Mohon Tunggu... Penulis - Pemerhati sumberdaya air, lingkungan, kehutanan dan pembangunan daerah

Perencana Pembangunan (Development Planner)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Potret HKm Tebing Siring, Sekelumit Kisah Manis dari Kabupaten Tanah Laut

15 April 2020   08:32 Diperbarui: 15 April 2020   08:39 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjelajahi Wilayah Hutan Kemasyarakatan (HKm) Tebing Siring di Desa Tebing Siring, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Sumber: Dokumentasi Pribadi Andi Setyo Pambudi

Bersama Pengelola KTH
Bersama Pengelola KTH
Kisah inspiratif dari KTH "Ingin Maju" dan KTH "Suka Maju" adalah mereka dengan kegigihannya berhasil melakukan intensifikasi penggarapan lahan tanpa bakar, dan dengan setelah mendapat pelatihan serta pendampingan yang tepat serta kontinyu dalam rangka penguatan kelompok tani.

Keberhasilan membasmi alang-alang sekaligus membuat lahan menjadi jauh lebih produktif dan semakin membaiknya tata air tanah adalah salah satu yang menyebabkan kawasan ini selalu tersedia air walau di musim kemarau.  Dengan adanya perhutanan sosial, aktivitas produksi dan pemanfaatan hutan dapat meniadakan terjadinya kebakaran hutan.

Selanjutnya program disini  diperluas atau direplikasi untuk menyelesaikan lahan kritis berupa alang-alang baik di dalam kawasan hutan melalui skema Hutan Kemasyarakatan dan di luar kawasan hutan melalui skema Hutan Rakyat sebagaimana telah berhasil dilakukan di Tebing Siring dan Telaga Langsat.

Foto bersama Pengelola KTH
Foto bersama Pengelola KTH
Pemberian berbagai pelatihan dilanjutkan dengan pendampingan yang kontinyu berjangka panjang (> 5 tahun) serta jaminan pemasaran produk adalah kunci kunci sukses keberhasilan perhutanan sosial disini.

Para pendamping baik dari unsur masyarakat maupun dari UNLAM diberikan insentif berupa demplot untuk percontohan, yang sekaligus dapat digunakan sebagai praktik mahasiswa, dan sekolah lapangan bagi kelompok tani dari tempat lain yang sedang memulai bekerja di lahan alang-alang.

Diskusi dengan Bapak Mahrus Aryadi, Ketua Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Pendidikan dan Pelatihan Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Sumber: Dokumentasi Pribadi Andi Setyo Pambudi.
Diskusi dengan Bapak Mahrus Aryadi, Ketua Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Pendidikan dan Pelatihan Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Sumber: Dokumentasi Pribadi Andi Setyo Pambudi.
Saya sempat berbincang dengan salah satu tokoh penggeraknya, yaitu Bapak Mahrus Aryadi, Ketua Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Pendidikan dan Pelatihan Universitas Lambung Mangkurat (ULM).

Beliau mengatakan bahwa pemanfaatan hutan oleh dua kelompok tani tersebut memang dilakukan melalui kegiatan produktivitas agroforestry yaitu penanaman pohon karet, kayu gaharu, pohon jengkol, padi, lombok, labu, jagung, dan pakan lebah sejak tahun 2012.

Beliau secara intens memberikan pendampingan kepada para petani untuk melakukan produksi karet dan tanaman lainnya, termasuk upaya - upaya untuk memperoleh izin. Sebuah perjalanan Panjang untuk mendapat izin bias jadi cerita tersendiri yang tidak semudah kelihatannya.

Kolam ikan ditengah hutan ini adalah satu penghasilan tambahan di HKm Tebing Siring yang dipadukan dengan penanaman tanaman hutan maupun buah-buahan. Sumber: Dokumentasi Pribadi Andi Setyo Pambudi.
Kolam ikan ditengah hutan ini adalah satu penghasilan tambahan di HKm Tebing Siring yang dipadukan dengan penanaman tanaman hutan maupun buah-buahan. Sumber: Dokumentasi Pribadi Andi Setyo Pambudi.
Awal pelaksanaan di tahun 2012, masyarakat menanam 13 hektar untuk tanaman produksi seperti karet (70%), tetapi disaat bersamaan juga menanam untuk tanaman buah buahan (30%).

Sejak awal pelaksanaan tersebut para petani belum mendapat izin usaha pemanfaatan (IUP), sehingga aktivitas produksi yang mereka lakukan masih bersifat ilegal.

Dengan kegigihannya, pada tahun 2013 kelompok tani ini kembali menambah 12 hektare, begitupun tahun selanjutnya 12 hektare. Para petani terus mendiversifikasi hasil perhutanan dengan menambah produksi pakan lebah pada tahun 2015.Sebuah perjuangan yang patut dipresiasi ditengah belum jelasnya izin pemanfaatan lahan hutan dari negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun