Di seberang jalan terlihat mobil polisi keluar dari kompleks perumahan. Seorang laki-laki tak berseragam dengan muka menunduk. Nampak seoarang ibu-ibu lusuh duduk paling depan di samping sopir, seseorang berteriak itu I Betti.
***
“Memang famali menjemur pakaian dalam di luar rumah. Itulah akibatnya kita sering kehilangan pakaian dalam setiap hari” Ucap Indok kepada Lisa sepulang dari sekolah.
Ia lalu teringat cerita-cerita tetangga tahun lalu kalau di kompleks perumahannya ada Parakang, Parakang Kutang.
Sejak kejadian memalukan itu bagi kaum perempuan, tidak pernah lagi ada keberanian warga di perumahan itu menjemur pakaian dalam miliknya di teras rumah. Mereka berhati-hati jangan sampai kasus kedua berulang setelah dipenjarakannya pencuri kutang. Pastinya ia punya murid pesugihan, sebab ilmu hitam seperti itu sulit hilang, harus ditobatkan, harus meminta ampunan atau memakan tumbal sekalian.
Paggandeng; penjual ikan keliling
Iyye; bentuk honorifik dari kata iya
Indo; sapaan seorang ibu di Bugis
Parakang; adalah mahluk jadi-jadian karena pesugihan.
Andi Samsu Rijal adalah pengajar di Universitas Islam Makassar, Ia senang mengoleksi buku-buku fiksi. Ayah dua orang anak ini sedang menulis kumcer Cinta Terlarang. Penulis dapat dijumpai di IG as.rijal_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H