Sekolah di antara dua musim
sebuah masa—sedikit berangin
angin laut dan langit menuntunnya
sejauh dan semasa kehendak Tuhan tak berubah.
tiada arti air embun pagi di musim penghujan,Â
pula jalanan dan rerumputan sudah terlanjur basah semalam,Â
matahari pagi enggan mengangkatnya,Â
bukan langit pula hendak memaksa mentari.Â
setelah pergi,Â
seragam tak berganti,Â
anak sekolah sudah beraniÂ
mengenakan sepatu di atas pematang sembari
berlari,Â
burung dengan kicauan
berdendang menyambut pagi mengantar senja
gembala tak ada yang takut pada dua musim ini
di penghujan ia ke sungai berenang bersama dengan kerbaunya
di musim kemarau ia ke kubangan, bersiul sembari melupakan kenangan
nelayan terus memandang malam dengan bintangnya, ia akan melautÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H