Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen/ Writer

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Book

Mengulas Unsur-unsur Erotisme Religiusitas dalam Sajak Orkestra Pemakaaman Karya Aslan Abidin

22 Februari 2023   05:27 Diperbarui: 9 Maret 2023   15:58 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam bait-bait sajak di atas tergambar begitu erotis, seorang Aslan dengan fulgar menyebut perempuan Jalang. Namun terlebih dari itu ia pada dasarnya menggambarkan sebuah kritik terhadap penguasa sebagaimana yang digambarkan Faucolt bahwa kekuasaan menjadi superpower yang dengan semena mena dapat menjadi kekuatan untuk menekan yang lemah. Terdapat relasi kekuasaan nafsu dengan perasaan manusia lainnya.

Pada sajak lain terdapat beberapa diksi yang mengusik pikiran seperti adanya tempat-tempat pertemuan dan perpisahan. Kita bisa temukan diksi Kereta (Akuarel Perjalanan; 8), Kemarau dan Hujan (Ketika Senja pergi dari Halaman ini; 10), Pada Stasiun terakhir (11), Ruang Tamu dan Medan perang (13), Demaga pada (Kau memang telah Hilang, 14), Monorail (15). Dimana penyair tidak mendeskripsikan secara lugas namun bisa bermakna erotisme kehidupan (kemaluan) dan juga kematian.

Begitulah sebuah nisan yang ternama dalam wacana yang dibangun penyair; wacana sexuality, wacana historis, wacana kekuasaan dan begituhalnya wacana religiuisitas. Maka biarkan Sajak Orkestra Pemakaman menjadi jejak zaman yang pernah ada dan akan berarti meski zaman itu tak lagi ada. (Andi Samsu Rijal)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun